Book 2 - Chapter 11

2.1K 186 98
                                    

Note : 18++ , Ada adegan kekerasan yang mungkin membuat risih pembaca, jadi yang di bawah umur skip dlu ya, pls bngt jng di report cerita ini, buatnya butuh perjuangan qaqa :(

.

.

.

.

.

.

.

Lucas mengangkat ponsel yang berada di sebelahnya. "Apa?" Menggeram. Suaranya serak dan tubuhnya terasa berat.

"M-maaf mengganggumu, bos Xuxi! Tapi ayahmu ingin bicara"

Dia berkedip sesaat sebelum bangun di tempat tidur. "Apa?"

"Ayahmu bilang ini adalah sesuatu yang penting, dia hanya ingin berbicara berdua denganmu." Katanya.

Lucas mendesah frustrasi. "Baiklah, aku akan menemuinya dalam satu jam." Dia menekan tombol 'akhiri panggilan' dan mengusap wajah. "Fvck, aku sangat lelah."

Pintu kamar terbuka, dia melihat Jungwoo masuk. "Hei, apa kau baik-baik saja sekarang?"

Lucas menatapnya, menahan dorongan untuk tidak tersenyum. Setiap kali dia melihat wajah Jungwoo, setiap masalah dalam pikirannya tiba-tiba hilang begitu saja.

"Ya." Lucas menarik seprai dari tubuhnya dan berdiri. "Sayang, aku lapar."

Jungwoo tersenyum. "Aku sudah selesai memasak sarapan, Ayo." Dia berjalan menjauh dari kamar dan Lucas langsung menuju ke kursi di mana bajunya tergantung. Setelah memakainya, dia berjalan keluar ruangan dan mencium samar aroma pasta.

Jungwoo sudah menyiapkan piring di atas meja, melihat Lucas sejenak lalu memberi isyarat untuk duduk. Lucas menguap dan mendekati meja makan untuk duduk.

Dia menatap piring, tiba-tiba perutnya berbunyi. Jungwoo menatapnya dengan mata lebar dan Lucas memberinya tatapan tajam.

"Apa? Aku lapar." Si dominant cemberut dan mulai memakan pasta yang dilapisi saus krim putih. Jungwoo menyeringai sebelum memakannya.

"Oh ngomong-ngomong, apakah kau tidak bisa libur saja hari ini? Maksudku,hm..bisakah kau menemaniku hari ini?"

Lucas tersenyum sebelum membuka suara, "Sepertinya tidak, si bajingan tua itu memintaku untuk bertemu dengannya, lagipula ada sesuatu yang harus kulakukan nanti malam."

"Apa itu berhubungan dengan tunangan Seulgi?"

"Ya" Balasnya.

"Hmm..baiklah kalau begitu, aku mengerti." Lalu Jungwoo dan Lucas segera menghabiskan sarapannya.

Setelah menyelesaikan sarapanya, Lucas berjalan kearah Jungwoo, memberinya ciuman singkat di dahi. "Sampai jumpa nanti."

Jungwoo membeku dan tiba-tiba memegang tangan sang kekasih. "Apa?"

Jungwoo tersipu dan menggigit bibirnya. "Aku ingin lebih."

Lucas menyeringai dan membungkuk untuk mencium bibirnya. Dia mengangkat dagu Lucas dan meletakkan tangannya di belakang kepala sang kekasih untuk membuatnya lebih dekat. Jungwoo mendesah sejenak dan ketika Lucas merasa cukup, dia berhenti dan menarik diri.

Jungwoo mengeluh karena kehilangan sentuhannya, Lucas hanya menyeringai, "nanti lagi, sayang."

.................

"Apa katamu?" Lucas bertanya dengan suara yang sangat tinggi sehingga orang yang ada di depannya terlihat gemetar.

"T-tapi bos, kita benar-benar tidak bisa..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Nerd and His Lover (Lucas X Jungwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang