Chapter 16 - 11:11

1.5K 241 26
                                    

Silahkan tag saya di bagian cerita yang di anggap kurang jelas / terdapat kesalahan ketik (Typo), Happy reading guys !! 

.

.

.

.

[Jungwoo]

Setelah beberapa hari melewati masa pemulihan, akhirnya dokter memberikanku izin untuk meninggalkan rumah sakit. Aku berfokus pada apa yang akan terjadi sekarang bahwa aku keluar dari rumah sakit.

Kami sekarang berada di dalam mobil milik ayah. Dia menawarkan untuk membawaku kembali ke rumah, aku bersyukur atas pemikiran baiknya.

Ayah sedang mengemudi dan sedang berbicara di telepon, sementara ibu sudah terlebih dahulu pulang untuk menyiapkan kedatanganku di rumah baru, dan Winwin di sisi lain sedang makan permen di sampingku, aku secara khusus meminta nya untuk ikut bersamaku, menemani karena sama sekali dia tidak keberatan untuk itu.

Aku sedang duduk di kursi belakang menatap pemandangan di luar jendela.

"Hei, apa yang kau fikirkan" Suara Winwin menyadarkanku dari lamunan.

Aku cepat,cepat berbalik dan menghadapnya.

"uhh... tidak ada."

Winwin tersenyum lalu kembali membiarkan ku berkutat dengan kesendirianku lagi.

Setelah satu jam mengemudi, mobil akhirnya berhenti di depan gerbang logam raksasa. Saat dibuka secara otomatis, Ayah membawa mobilnya masuk ke dalam.

Melihat rumah besar di kejauhan, mataku melebar tak percaya.

Apakah ini rumah baru ayah?

Ayah memarkir mobil di depan rumah dan kami semua keluar. Angin dingin membuatku sedikit gemetar.

Secara naluriah, aku dan Winwin segera membuka pintu mobil dan keluar, aku melirik ke samping dan mendapati ayah sedang memberikan kunci ke salah satu penjaga yang ada di sekitaran.

Winwin menyenggol bahu dan berbisik, "Apa kau menyukai rumah barumu?" " dia bertanya, aku memberinya tatapan aneh karena aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa sekarang atau untuk bereaksi.

"Apa terjadi sesuatu Nak? Kalau tidak, lebih baik kita cepat masuk. Ibu pasti sudah menunggu di dalam."

Aku ragu-ragu untuk masuk tetapi tetap mengikuti Ayah dan Winwin masuk. Begitu aku masuk ke dalam rumah, aku terpesona. Segala sesuatu tampak luar biasa dan mahal.

Sangat berbeda dari rumahku dulu saat aku masih tinggal bersama ayah dan ibu.

Berkutat dalam kekosongan, Lucas tiba-tiba muncul di benakku. Aku merasakan kerinduan di dalam hatiku begitu aku mengingatnya.

Lucas...

"Ayah senang, akhirnya kau sudah keluar dari rumah sakit dan bisa berkumpul bersama lagi." Katanya sambil merangkulku lebih dekat. "Hm..iya, terimakasih juga ayah. Karena telah membawaku pulang."

Ayah tersenyum, lalu mengacak-acak rambutku.

Sesaat kemudian, fokus kami berpaling untuk melihat ibu yang sedang menuruni tangga, mengenakan gaun bermotif bunga putih. Dia turun dengan tergesa-gesa, rambut-rambut panjangnya berayun saat dia mendekatiku. Dia tiba di depanku dalam waktu singkat, menyerbuku dalam pelukan erat. Perasaan yang sama saat setiap kali dulu dia selalu menyambutku setelah pulang sekolah. Aku seperti merasa waktu seolah terulang kembali.

The Nerd and His Lover (Lucas X Jungwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang