I want to be with you

7.4K 341 0
                                    

Suasana Mall malam ini tidak terlalu ramai. Maklum bukan malam minggu.

Digo dan Sisi masuk ke sebuah toko boneka. Sisi melihat boneka teddy berwarna pink yang lucu. Di ambil dan dielusnya boneka teddy itu lalu dikembalikan ke tempat semula. Lalu Sisi mengambil boneka teddy berwarna krem yang ditangannya tampak sedang memegang bantal berenda berbentuk hati bertuliskan love. Boneka itu lucu dan tampak tersenyum ceria. Sisi tersenyum melihatnya dan mencium boneka itu gemas.

Semua yang dilakukan Sisi tidak lepas dari perhatian Digo tanpa disadari oleh Sisi.

Ketika Sisi akan meletakkan boneka warna krem itu, tiba-tiba Digo mengambil boneka itu dan menarik tangan Sisi menuju ke kasir.

Sisi mengikuti sambil menatap heran Digo yang sedang membayar boneka tersebut.

"Kok di beli? Kamu suka boneka itu?" tanya Sisi penasaran.

"Gak juga. Lucu sih... Nih buat kamu," Digo menyerahkan boneka itu ke Sisi.

"Buat gue?" tanya Sisi gak ngerti.

"Iya. Gue liat lo suka boneka itu, sampe lo cium segala. Gue gak mo ada orang lain yang ngedapetin boneka itu. Makanya gue beli aja," kata Digo tersenyum.

"Tapi.... Boneka ini kan gak cuma satu? Kenapa?" Sisi masih gak ngerti.

"Ya iya sih... Tapi yang lo cium kan cuma itu. Gue gak rela aja kalo boneka itu dimiliki orang lain. Makanya boneka itu gue kasih ke lo. Biar bekas ciuman lo tetep di situ." jelas Digo tersenyum lucu.

"Ih... Apaan coba? Gak jelas banget! Emang kenapa kalo boneka ini dibeli orang lain?"

"Yee... Gak boleh! Makanya gue beli. Ntar kalo lo pengen cium boneka, cium si teddy bear itu aja. Hehehe.... Itu kan pemberian gue buat lo, jadi.... Boneka itu mewakili gue..." Kata Digo tersenyum jail.

"Ih... Ka....eh Digo kok gitu sih?" Sisi tersipu. Pipinya langsung merona merah.

"Emang gue gak boleh ya berharap?"

"Mmm.... Bukan gitu... Tapi.... Gak tau ah..."

"Kok gak tau sih?"

"Ya... Gimana.... Gue... Gue..." Sisi makin salah tingkah.

Digo jadi gak tega melihar Sisi salah tingkah.

"Ya udahlah... Gak pa pa... Gak usah dipikirin ya... Lo kalo lagi bingung gini ngegemesin tau! Ntar kalo gue makin suka gimana? Mending kita ke cafe situ yuk!" Digo menunjuk cafe di hadapan mereka.

Sisi mengangguk, masih tersipu, menurut saja ketika Digo menggandeng tangannya dan menariknya masuk ke Cafe.

Tiba-tiba mereka melihat dua orang yang sangat mereka kenal juga di cafe itu.

"Mila? Kak Kev?"

"Kevin?" Sisi dan Digo hampir bersamaan setengah berteriak melihat Mila dan Kevin sedang makan berdua di cafe itu.

Mila dan Kevin mendongak barengan, kaget.

"Sisi? Digo? Ngapain kalian disini?" tanya Kevin menutupi kekagetannya.

"Emang gak boleh? Emang cuma lo berdua doang yang boleh kemari? Hmmm.... Katanya mo cari buku... Mana bukunya? Cari buku, apa cari Mila, pak?" ejek Sisi lalu ketawa melihat kakaknya salah tingkah.

"Bukan gitu..." Kevin terlihat gugup.

"Udah deh Si, kita duduk di sana aja yuk," Digo menunjuk meja agak jauh dari Kevin dan Mila, "biarin kakak lo nikmatin makan malamnya dengan tenang dan bahagia," kata Digo menekankan kata bahagia.

If You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang