"Maaf...hubungan kita akhiri sampai disini" ujar pria yang duduk di depannya dengan begitu lancar. Sedangkan sang wanita hanya menatap lurus dengan tatapan penjelasan.
"K-kenapa...tiba-tiba..a-apakah kau?"
"Aku akan pergi ke Amerika...aku akan melanjutkan kuliahku disana. Maafkan aku yeri"
Wanita itu hanya terdiam lalu mengalihkan pandangannya. Matanya terasa memanas dan ia berusaha tidak menangis di depan pria itu.
"Kenapa harus berpisah? Bukankah kita bisa menjalankannya dengan jarak jauh?"
"Aku tidak bisa"
Sakit itulah yang dirasakan Yeri, wanita itu berusaha tersenyum walau matanya berkaca-kaca.
"Baiklah...mungkin itu keputusan yang terbaik...untuk kita" jawab yeri dengan nada bergetar menahan tangis. Ia menjawab nyaris tak terdengar.
"Maafkan aku yeri...maafkan aku"
"Guenchanayo...semoga kau sukses menyelesaikan studimu disana" jawab Yeri dengan senyum paksa. Sedangkan Jungkook hanya menatap sendu Yeri. Ia merasa sangat bersalah.
"Sepertinya akan turun hujan...lebih baik kita pulang saja" ujar Yeri memecahkan keheningan. Yeri segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kasir dan mengeluarkan beberapa uang.
"Biar aku saja yang bayar" ujar Jungkook menimpali
"Tidak usah...aku saja" setelah membayarnya Yeri langsung keluar dari kafe tersebut.
"Aku pulang duluan jungkook...sampai jumpa dan selamat tinggal. Terima kasih untuk dua tahun ini" ujar Yeri mengucapkan selamat tinggal lalu ia segera membalikkan tubuhnya.Sudah satu minggu Yeri mengurung diri di kamar. Tissue adalah benda yang menemani Yeri selama satu minggu tersebut. Tissue begitu berserakan di kamar Yeri karena ia menangis. Ia tidak bisa move on dari Jungkook, ia masih merasa sakit hati karena diputuskan Jungkook. Namun hati Yeri lebih sakit lagi ketika tahu alasan yang jelas bahwa Jungkook memutuskannya.
Setelah satu hari ia putus dengan Jungkook, ia tidak sengaja melihat Jungkook bersama kelima sahabatnya berkumpul di sebuah kafe. Yeri sendiri pergi ke kafe karena diajak Chaeyoung dan Tzuyu. Ia tak sengaja mendengar percakapan Jungkook dengan kelima sahabatnya.
"Kau sungguh memutuskan Kim Yeri?" Tanya salah satu sahabatnya bernama Yugyeom dengan nada tak percaya. Jungkook hanya meminum minumannya dan menganggukan kepalanya.
"Kenapa kau putus dengannya? Yeri sangat cantik kook di pintar juga" tambah Dokyeom dengan penasaran.
"Aku tidak mencintainya"
"Mwo? Maksudmu?"
"Sejak awal berpacaran aku memang tidak mencintainya"
Kelima sahabatnya terkejut dengan jawaban Jungkook.
"Wah!! Haaah..kau? Lucu sekali. Kau mempermainkan perasaannya?" Tanya Jaehyun dengan nada sinis.
"Lalu? Kenapa kau berpacaran dengannya?" Tanya Minggyu dengan nada kesal.
"Aku kasihan padanya...ia selalu membantu Jieun nunna. Dan aku merasa berterima kasih padanya karena telah membantu dan menjaga Jieun nunna untukku"
"Lalu? Kau membohongi perasaanmu padanya? Dan meninggalkannya begitu saja. Brengsek sekali dirimu!!" Jawab Jaehyun dengan geram.
Jungkook terdiam ia tidak sakit hati mendengar jawaban Jaehyun. Ia akui ia memang brengsek.
Setelah mendengar percakapan mereka, Yeri tak kuasa menahan tangis karena sakit hati, ia segera pergi meninggalkan Tzuyu dan Chaeyoung yang baru saja memesan makanan.
Yeri sangat sakit hati sekali bahwa ia mencintai Jungkook hanya satu pihak. Ia saja yang mencintainya bukan Jungkook. Jungkook tidak pernah mencintainya, bahkan ia berbohong padanya. Jujur, ia sangat sakit hati sekali dengan sikap Jungkook. Ia selama ini dibodohi dan perasaannya dipermainkan oleh pria itu.
'Aku membencimu tapi aku juga mencintaimu. Kau tentu saja tidak akan merasakan sakit hati, karena sejak awal kau memang tidak mencintaiku. Terima kasih atas kenangan yang kau berikan padaku walau itu hanya kebohongan'End
