Zwei

39 2 2
                                    

Mendengar mereka akan pindah rumah, Chiko dan Elena hanya bisa pasrah. Padahal mereka tidak ingin pindah, karena mereka sudah sangat nyaman berada di sini.

Dibalik ketidaksukaannya, ada satu hal yang mereka nantikan. Yaitu berkumpul kembali dengan Aksa . Ya, Aksa adalah kakak Elena dan adik dari Chiko. Mereka bertiga hanya berbeda satu tahun.

Aksa selama ini tinggal dengan Oma dari maminya di Spanyol. Ia menemani Omanya karena Opanya selalu dinas ke luar kota.

°°°°°°°°°°°°°°°°

Hari ini adalah hari senin, dan hari dimana mereka akan berpamitan pada sahabat-sahabatnya. Hari senin adalah hari yang sangat menyebalkan. Ditambah lagi sekarang hari terakhir mereka di sekolah ini.

Sebelum mendengar bel masuk sekolah berbunyi Elena sudah berada dikelasnya. Hari ini ia sangat tidak bersemangat untuk bersekolah. Pulang sekolah nanti Elena dan Chiko akan mengajak sahabat-sahabatnya untuk merayakan kepindahan mereka di salah satu restoran di Jakarta.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Di restoran Elena terus menangis sambil memeluk silvya.

"Lena gapengen pindah, pengen nya disini terus sama kalian hiks hiks." tangis Elena.

"Alay deh lo len gitu aja pake nangis, katanya cewe paling strong gapernah nangis mau pindah aja nangis. Jangan-jangan, waktu putus sama Aldric mewek juga ye lo." Ledek Arvin.

"Gausah sok tau deh lo vin. Hobi kok ikut campur sama kepo, hiks hiks." Cercah Elena.

"Udahlah len gausah nangis nantikan punya temen baru lagi di Surabaya." Nasihat Chiko.

"Al, itu lo dedeq gemes lo mau pindah lo gasedih gitu. Harusnya lo mewek mewek sambil gulung-gulung gitu biar asik. Terus nanti gua video pasti nanti lo viral." Arvin menggoda Aldric yang dibalas dengan tatapan sinis dan wajah dingin Aldric.

"Terus nanti dibikin sinetron judulnya "Abang Ganteng Tercyduk Patah Hati, Akhirnya Bunuh Diri Mayatnya Salto ke Tong Sampah". Mendengar perkataan Riyo anak-anak yang lain pun langsung tertawa kencang. Kecuali Aldric yang malah menatap Riyo dengan tatapan menerkam.

"Apaan sih lo vin,yo." Ucap Aldric dengan nada dinginnya.

"Pokoknya kalian disana baik baik. Chiko, kurang kurangin gak waras lo. Lo len, kurang kurangin galaknya nanti gaada yang mau sama lo kalo kek singa kelaparan gitu." Pesan Danny

"Kita tetep sahabat kalian kok meskipun kalian udah gak disini lagi." Kata Rosa menyemangati Elena dan Chiko.

Chiko dan Elena pulang dengan perasaan sedih, karena besok mereka harus berpisah dengan para sahabatnya yang memberi warna setiap harinya.

°°°°°°°°°°°°°°°°

Pagi - pagi sekali keluarga Saragih harus berangkat menuju Surabaya. Sahabat-sahabat Elena dan Chiko ikut mengantarkan mereka ke bandara, mereka rela tidak masuk sekolah untuk mengantarkan sahabatnya dan memberi support untuk tetap semangat.

Danny, Riyo, Arvin,Rosa, Charoline, dan Silvya sudah berpamitan dengan Elena dan Chiko. Aldric baru selesai berpamitan dengan Chiko dan sekarang giliran dengan Elena.

"El lo yang baik-baik ya disana, gak usah mikirin gue terus." Ucap Aldric dengan senyuman kecilnya.

"Maaf gabisa sama-sama lo terus, karena tujuan gue cuma pengen banggain papa gue. Hanya dia yang gue punya sekarang." Papar Aldric dengan suara pelannya

Ya mereka putus bukan karena salah satu dari mereka sudah tidak ada rasa. Mereka putus karena cita-cita Aldric untuk membanggakan papa nya. Dia harus belajar lebih giat lagi untuk menggapai cita-citanya menjadi dokter. Apalagi sekarang ia sudah kelas 12.

"Makasih ya Al, gue akan nyari yang lebih baik daripada lo disana." Canda Elena yang langsung memeluk Aldric.

Aldric membalas pelukannya dan berbisik pada Elena "emang ada yang lebih baik dari gue."

"Sok baik lo Al" kata Elena diselingi tertawa kecilnya.

•Bersambung•






Selamat Membaca ❣️❣️





Menunggu Yang PastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang