Ketika Malam dan Kamu Menjadi Suatu Perihal

409 11 0
                                    


Ketika malam dan kamu menjadi suatu perihal;
bintang-bintang pun akan berguguran

Jangan takut, semua hanya sekadar tentang perihal


Malam itu, kamu duduk di beranda kamarmu yang dipenuhi bunga yang kau tumbuhkan di dalam dirimu sendiri; yang akarnya merambat di sela-sela nadimu, yang kelopaknya bermekaran di kedua bola matamu, dan yang tangkainya menembus jantungmu kemudian menjadikannya berduri perih.

Kamu berbincang pada keabadian dan ketiadaan. Berniat berpamit pulang.


Ketika malam dan kamu menjadi suatu perihal;
bulan terpecah-belah dan runtuh di atap-atap rumahmu, menembus hingga masuk di antara langit-langit kamarmu dan menjadikannya seperti dipenuhi rasi bintang

Jangan takut, semua hanya sekadar tentang perihal


Kamu menyalakan lilin dan menggenggamnya di balik asbak dan puntung-puntung rokok, dan napasmu; kau hitung pelan-pelan satu, dua, nol. Lilin itu kamu pakai untuk gantikan mentari pagi karena kamu enggan dihampiri senja yang warnanya seperti rona merah pipinya


Ketika malam dan kamu menjadi suatu perihal;
kamu akan merayakan hari kematianmu kemudian.

Seorang diri dan di negeri orang asing yang sebelumnya pernah kamu baca di buku pelajaran atau di internet atau di surat kabar atau di berita yang ditayangkan oleh saluran televisi swasta

Jangan takut, semua hanya sekadar tentang perihal


Kamu membiarkan api di lilin itu melahap segala sesuatu yang sempat kamu sebut sebagai semesta abadi;


hitunganmu akhirnya habis juga, [ ]



- 2019

Ketika Malam dan Kamu Menjadi Suatu PerihalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang