Hari ini, aku lagi-lagi melupakanmu. Menyisakan kesunyian yang tertinggal pada sebuah gerbong kereta. Membiarkan salju musim dingin membawa sesuatu yang sering kau sebut kenangan.
Kamu tinggal di musim semi, dan mendadak, aku tak ubahnya adalah kutub-kutub bumi
Kamu berharap menjadi debu, atau atom apa pun yang seringan itu. Kamu ingin angin membawamu pergi ke hadapanku, atau kemana saja yang penting ada aku dan kamu dan kita berdua.
Aku mengelak. Mengatakan bahwa aku sudah lupa akan kamu. Meludahimu dengan katakataku takkan pernah cukup untuk membuatmu puas. Aku butuh sesuatu yang lebih untuk menghentikanmu. Yang bisa membuatmu menyerah menggapaiku, yang bisa membuatmu menangis dan melupakanku, dan itu harus berlangsung selamanya dan selamanya.
Namun nyatanya, akulah yang tetap tinggal dalam lingkaran ini. Mengulang sesuatu yang sama dan tidak pernah ada. Mengharapkanmu. Namun juga ingin membuangmu.
Aku ingin terus-terusan mengelak.
Aku ingin mencintaimu.
- 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Malam dan Kamu Menjadi Suatu Perihal
PoesíaKetika malam dan kamu menjadi suatu perihal Lantas apa? - Kumpulan puisi kedua yang saya buat. Kebanyakan terinspirasi dari puisi-puisi Sapardi Djoko Damono dan Aan Mansyur