-11-

1K 51 6
                                    

Haii jumpa lagii
.
.
.
.
.
❤❤❤Happy reading everyone❤❤❤
.
.
.
.
18+ yaaa anak anak ga bole baca tapi kok maksa dosa nangung sendiri😂✌🏻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Taypo dimana mana "sorry😅

—Autor pov—
Saat  Aimi masi tertidur pulas tiba tiba Aimi merasa kepalanya sangat pusing, dia bahkan merasa seluruh ruangan yang dilihatnya sampai berputar.

Aimi juga merasa mual luar biasa, dia berusaha mendudukkan tubuhnya dan ingin bangkit kekamar mandi tapi nihil dia tidak sanggup untuk hanya duduk. Aimi masi memaksakan tubuhnya yang akhirnya terhuyung kebelakang dan terduduk dengan tumpuan tempat tidur.

Aimi benar benar sudah tidak bisa menahannya lagi. Akhirnya Aimi memuntahkan apa yang dari tadi ditahannya. Saat dia muntah perutnya terasa kelewat keram. Kakinya juga tidak bisa digerakkan. Aimi merasa sakit dan takut dalam satu keadaan. Sangkin takutnya Aimi langsung menangis tersedu sedu. Tangisannya membuat jimin yang ada Disampingnya otomatis langsung terbangun dan melihat kearah Aimi yang sudah sangat kacau.

"Ada apa Aimi?" Kata jimin yang kaget langsung memutari tempat tidur melihat Aimi yang sudah menangis tersedu sedu mengangkat kepalanya melihat jimin dengan pandangan kelewat sedih.

"Jim..in.." kata Aimi disela isakannya yang membuat jimin semakin bingung dan langsung duduk didekat Aimi mengabaikan muntah Aimi yang Terdudukinya.

"Apa yang sakit?" Kata jimin dengan wajah kelewat khawatir dan langsung memegang perut Aimi.

"Berputar Jim" kata Aimi sambil memegang kepalanya yang maksud dari perkataannya tak dipahami jimin.

Jimin pun refleks mengarahkan tangannya kekepala Aimi sambil mengengam tangan Aimi yang ada di kepalanya. Aimi dia masi menangis tersedu sedu.

"Maaf" kata jimin dan langsung menarik Aimi kedalam pelukan nya. Aimi yang merasa ditarik oleh jimin juga langsung ikut memeluk jimin dengan erat.

"Kakiku tak bisa bergerak" kata Aimi sambil menangis dipelukan jimin.

Jimin melepaskan Aimi sekilas menidurkan Aimi mengusap air mata Aimi yang masi berjatuhan dari mata Aimi. Jimin mengarahkan tangannya ke kaki aimi yang katanya tak bisa bergerak. Jimin juga melihat kaki Aimi membengkak. Dia mengusuk pelan kaki Aimi.

"Aku pangil dokter ya?" Kata jimin sambil masi mengusuk kaki Aimi.

Aimi tidak menjawab dan hanya menangis menutup matanya dan memegang selimut dengan sangat kuat. Sekitar 15 menit mengusuk kaki Aimi jimin mengehentikan ku sukannya dikaki Aimi.

"Masi pusing?" Kata jimin lagi sambil bergerak kedekat tubuh Aimi.

"Tidak terlalu" kata aimi sambil membuka matanya melihat jimin.

"Kakimu bagaimana, perutmu bagaimana?" Kata jimin tak sabar ingin tau apa yang dirasakan Aimi.

"Tidak sesakit tadi Jim" kata Aimi dengan nafas yang masi ngos-ngosan.

"Mau tidur lagi?" Kata jimin bergerak membuka selimut Aimi yang sudah basah oleh keringat itu.

"Tidak" kata Aimi sambil menahan tangan jimin.

One night standTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang