Ghea Nabela

66 6 0
                                    

"Oke, bye semuanya! Thanks buat hari ini!" kata Wisnu selaku manager, mengakhiri latihan sekaligus rapat hari ini.

Gue dengan cepat meraih botol air mineral yang isinya tinggal setengah dari lantai. Mata gue memicing memandangi dua orang disudut ruangan yang lagi duduk dempetan di sofa sambil nontonin food vlogger dari hp yang lagi di-charger. Brian dan Titan.

Kalo menurut kalian Titan ini pacarnya Brian, kalian salah. Mereka berdua temanan dari SMA, ya sama gue juga sih. Tapi setelah tau posisi mereka sekarang lagi kaya apa, emangnya kalian masih yakin mereka Cuma temanan? Gue sih selalu nggak yakin. Bukti lainnya? Dia jauh jauh kesini Cuma mau minjem charger ke Brian dan numpang nge-cash.

"Kaya lo nih, lo kalo makan kaya dia"

"gimana?"

"belepotan anjir, dasar"

"namanya menikmati makanan tan, eh itu dimana sih gue jadi laper. Besok kesana gas nggak?"

"Jakpus. Panar Bri, mager banget mau kesana"

"tiup kalo panas. Lagian malem kan bisa"

"tiup kalo panas" kata gue menirukan kalimat yang di lontarkan Brian, yang membuat dua sejoli ini langsung nengok. "mau kemana lo besok malem? Gak ada cabut cabutan, ketempat Waru, eksekusi lirik"

Brian yang semula duduk bersandar langsung menegakkan duduknya tanda tertarik dengan obrolan "eksekusi? Ngapain di eksekusi lagi?"

"Sultan minta ganti, ada yang nggak match"

"nggak match apaan lagi sih, Nambah kerjaan aja" keluhnya kemudian beranjak, kayanya sih mau ngomong sama Sultan.

"Kesini Cuma mau pacaran sama Brian ya lu" tegur gue pada Titan yang sedari tadi belum berubah posisi, tapii kayanya sih udah ganti channel.

"Ye, siapa yang pacaran!"

"Itu tadi berdua apaan kalo bukan pacaran hah"

"mana pacaran sih? Orang minjem charger dikata pacaran. Aneh lo"

"beli elah tan, kaya orang susah aja lo"

Gue menyandarkan tubuh gue ke sofa untuk sekedar mengambil nafas dalam dalam. Peluh masih menetes walaupun nggak sebanyak tadi. Gue memejamkan mata sejenak.

"Gimana kuliah lo tan?" tanya gue. Sebenarnya Titan ini dua tahun di bawah gue. Tapi dia lompat gitu kelasnya pas smp, abis kelas 7 langsung kelas 9 gitu katanya, akselerasi kalo kata orang orang. Sedangkan gue karena dulu tinggal di luar, pas kesini sempet berhenti dulu satu tahun buat belajar bahasa, jadinya kita seangkatan waktu SMA. Kita deket juga 0f course, tapi gue rasa , kita nggak sedeket kalo dia sama Brian deh. I mean, kita nggak nonton video food vlogger bareng lalu barengan juga janji mau luangin waktu buat kesana. Atau yah, gue bukan orang pertama yang dia telfon kalo dia lagi kesusahan , like how she did to brian.

"Hard."

"Is it?" tanya gue melirik. Nggak percaya aja orang kaya Titan bisa bilang hidup itu berat. Nah yang kaya gue? Ibaratnya idup sambil pincang pincang aja masih bisa mesam mesem sambil mikirin negara.

"Life is Hard anyway, so what do you expect?" katanya tanpa melihat gue barang sekali tapi malah fokus pada hp nya.

Wait.

Muka di Video dia kaya nggak asing.

"Itu siapa tan?" tanya gue. Tapi dengan begonya titan malah melempar pandangan ke jendela di depan kami.

"mana?" katanya celingukan.

"Itu di hp lo anjir, kenapa jadi ngliat ke luar?"

"oh.. hehe, orang lah"

"Oh, gue kira dia alien cakep yang lagi mampir ke bumi buat belanja makeup terus di review"

"hahahahha apaan sih lo Jef. Namanya Ghea Nabela ini, beauty vlogger"

"Lo kenal dia?" tanya gue lagi, teringat belum sempat meminta kontak person perempuan yang katanya namanya Ghea Nabela itu.

"emang gue harus kenal buat nonton channel dia?"

Ya iya juga sih,,

"enggak, ya barangkali kan"

"kenal sih, tapi nggak deket.."

"SUMPAH? LO? KENAL DIA?" tanya gue refleks. Gue langsung duduk tegak dan menaruh perhatian penuh sama apa yang akan Titan ucapkan setelah ini.

"ya.. ya biasa aja sih.. jangan gini napa kalo naksir orang, serem bener" kayanya perempuan cantik itu agak ketakutan dengan sikap gue.

'enggak anjir, itu kemaren gue ketemu dia, terus belum minta kontaknya"

"Ya emang kalo udah ketemu harus minta kontaknya?" tanyanya bersikukuh nggak mau memberikan info apa apa. serius, ini Cuma perasaan gue atau Titan mulai takut sama gue beneran.

"Ngomongin apa si?" tanya Brian yang baru aja masuk membawa tiga cup coffee instan yang tentunya ia ulurkan ke gue dan Titan.

"Diem lo," jawab gue cepat "Lo bisa kenal dari mana?"

"tahun ini dia jadi brand ambassador perusahaan skincare nya nyokap" jawabnya. Oke. Sampai disini, kalian udah tau ini posisi rantai makanan titan ada di konsumen ke berapa.

"jadi lo kenal apa nggak?"

"kenal, ya kenal gimana sih, kenal ya Cuma gitu kan. Gue salaman sama dia pas event terus hallo hallo" . gitu jelas dia dengan polosnya, membuat gue langsung lemas karena menaruh harapan yang salah. Brian yang dari tadi Cuma berdiri menyimak, jadi terkekeh kemudian mengambil posisi duduk diantara Titan dan gue.

'Kenapa sih dia? Minta kenalin cewe?" tanya Brian yang diberi gidikan pundak oleh Titan.

Mon maaf ya pak ini lo ngomongin gue, disamping gue langsung.

"cewe mana? Sini gue bantuin"

"Cewe yang di McD kemang"

"lah, kenapa nyari itu cewe ke Titan"

"hhhhhhhhhhh" desah gue emosi. Mau nggak mau gue pun menceritakan semuanya ke mereka berdua , karena sebel aja ini mereka sama sama tahu setengah bagian doang.

"kita sama sama punya kontak masing masing sih, soalnya tukeran kartu nama. Tapi belum saling add" kata Titan.

Gue udah capek banget seharian latihan, kerja, pusing pula, (Bukan bermaksud ngeluh, tapi emang iya) jadi setelah mendengar penjelasan Titan tadi gue udah males mengambil tindakan lain. Keburu males bayangin harus minta kartu nama dia yang ada nya di rumah Titan, karena ini cewe rese nggak bawa dompet. Terus harus add dia, nunggu balesan pula. Padahal gue Cuma pengen ngobrol lebih aja, nggak ada niat apa apa.

Nggak lama Sultan masuk sama Waru dan Dilan, abis asharan sih mereka kayanya. Sultan agak suntuk gitu mukanya, gue sempet gatel mau nanya dia kenapa, tapi yaudahlah nanti aja. Kita ber 6 beres beres ruangan di bantu Titan juga. Masukin segala alat musik ketempatnya, beresin kabel, dan ngepel keringet bekas latihan tadi. Sebenernya ada yang jadi tukang bersih bersih sih, pun kita nggak bersihin, besok juga udah bersih. Tapi kalo ada waktu luang, dan selesai sebelum gelap, kita biasanya milih buat bersihin sendiri. Itung itung bantuin Bayu pulang setengah jam lebih awal kan.

Ketika kita semua lagi istirahat, ada yang goleran di lantai, ada juga yang lagi main game sambil berantem di sofa –waru, dan dilan- ada yang lagi ngecek schedule minggu depan, yaitu gue sama sultan. Ketika kenop pintu tiba tiba terbuka dan menampakan sesok bidadari yang beberapa waktu lalu maskaranya luntur di McD .

"permisi, ups.. maaf langsung masuk,, tadi di suruh- Titan!"

About 2:00 AMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang