CHAPTER 16;KAMU YANG ANEH

1.2K 125 4
                                    

"Sayangnya, aku tidak berani memberitahukan, takut menyakitakan."

__Someone__

***

Rama sudah menghubungi gadis berjudul "Calon Pacar Terindah" dan ia berkata sudah siap. Maka dari itu, Gusti Rama sedang berdiri di depan pintu apartemen gadis itu. Lengkap dengan martabak di tangannya. Kali ini bukan bunga, karena Mutiara April tidak suka yang sia-sia.

Ketika pintu perlahan terbuka, Rama sudah menahan napas untuk bersiap atas Aphrodite yang akan keluar dari sana.

Namun ... apa-apaan ini? Sejak kapan ia salah alamat? Sialan!

***

Maka dari itu, di pantry dapur apartemen calon pacarnya, mata si Gusti Rama mengibarkan bendera perang, siap beradu mulut dengan siapa saja dengan kata-kata super tajam.

"Ra, kenapa ada dia?" Ini bisa jadi cerita sejenis, mergokin calon pacar sama gebetan satunya. Mau marah, tetapi hak milik lemah.

Ini bukan hanya persoalan acara makan bareng calon pacarnya terganggu. Namun, Mutiara April malam ini adalah artian nyata dari: sederhana, super-duper cantik, bukan main manis, pesonanya tak dapat dikata. Ya, pokoknya tidak rela dibagi-bagi.

"Emang kenapa kalo ada Samudra?" kata Tiara, selembut kulit sutra miliknya yang tiada dua. Matanya mengerjap dua kali.

Gadis itu baru sadar atas kobaran api neraka di mata partner taruhannya. Bukan salahnya, ia sedang mengambil setiap benda yang akan mempercantik meja makannya untuk dinner ini.

"Ya ... kan, ini acaa kita—Sialan, lo berenti kaga nyuap-nyuap makanan ke dia!" Nada bicaranya sungguh berbeda untuk Raja Samudra.

Gusti Rama menunjuk wajah pemuda di depannya dengan spatula yang ada di pantry. Ini acara sudah dibayang akan hanya ada dirinya dan calon pacar besertakan adegan romantis yang akan ia terapkan.

Namun, kenpa jadi dirinya yang terbakar? Ia terusik atas haknya yang seharusnya bermesraan dengan Tiara. Biasanya yang membuat semua orang iri, tetapi kenapa kali ini malah Gusti Rama yang merasa dikebiri?

Tiara mendenguskan tawa, Samudra hanya menyuruhnya mencicipi setiap masakan yang ia buatkan. Bikan main memang, Samudra memang lelaki idaman.

Sedangkan Samudra yang memang arti nyata dari kata abai Gusti Rama, sudah tidak aneh lagi jika ia tidak peduli. Ia tetap melakukan apapun bagiannya dalam hal ini dengan baik dan benar.

***

Cari bahasan yang tidak basi sedang mereka lakukan kali ini. Ketika makanan hasil eksperimen Samudra menemani, ketika meja cantik hasil si Bulu Mata Lentik menghiasi.

"Cita-cita kalian apa?" kata Mutiara April, yang kelewat kreatif atas pencariannya soal pertanyaan basa-basi.

Gusti Rama yag sedang menelan daging, minum kemudian, ia menyeringai dalam tegukannya. Show time, ia akan menunjukkan keahliannya atas basa-basi yang berujung beraksi.

"Gue mau jadi dokter, biar kalo lo sakit gue obatin," ucapnya mulai beraksi.

Tiara tersenyum, itu mulia sekali. Pikirnya tidak aneh-aneh ketika Gusti Rama menyatakan gombalannya, karena ia tadi sungguh bertanya.

"Kalo Samudra?"

Begitulah pertanyaan Mutiara April membuat Gusti Rama menyeringai. Ia sudah mengaku kalah sedari tadi, tapi kali ini adalah keahliannya. Ia yakin saja kalau Raja Samudra pasti berkata sewajaranya soal cita-cita, tidak sepertinya yang berusaha mengambil aksi dalam kata.

ERROR (Sahabat Rasa Pacar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang