"Aku menyesal melihatnya malam itu, andai saja tidak maka esoknya aku tak perlu berbohong padamu."
someone
***
"Dia lebih dari apapun buat gue," ucap Samudra sambil menarik Tiara pergi dari sana.
Dari sana Gusti Rama sadar sesuatu, alasan yang diberikan Samudra membuat pemuda itu beberapa derajat lebih tinggi bagi Mutiara April dibanding lainnya.
Jawaban yang tidak sesuai pertanyaan, seakan ingin menegaskan bahwa bukan itu pertanyaan sebenarnya, bukan pertanyaan demikian yang memiliki jawaban penting.
Tiara memutar kepalanya dan menjulurkan lidahnya kearah Rama.
Juluran lidah Tiara seakan bermakna 'rasain, emang enak?' yang sialnya kalimat yang ia ciptakan sebagai ilusi itu terus berputar-putar di dalam kepalanya, seakan mengejek Rama dan menambah daftar bahan beban untuk difikirkan.
***
Samudra memperhatikan gadis cantik yang sedang terlihat serius dengan buku di hadapannya. Buku tulis dengan sampul bergambar batik sederhana, berwarna biru laut yang sengaja diminta guru kimia sebagai identitas pelajaran itu, menjadi fokus Tiara saat ini.
Samudra menggelengkan kepalanya dua kali dengan senyum ringan di bibirnya saat meneliti pakaian gadis cantik di hadapannya. Denim shorts berwarna hitam sebatas paha, kaos putih dengan gambar kuda kecil di dadanya. Sesederhana itu dan Tiara bisa terlihat sangat cantik dengan perpaduan wajah serius yang imut.
Duduk lesehan, mereka berhadapan dipisahkan meja belajar dari kayu jati berwarna hitam di mana di samping kanannya terdapat kotak sebagai rak buku ringan dengan karpet bulu halus di bawah mereka.
"Sam?" panggil Tiara dengan senyum geli di bibirnya. Ia senang Samudra memperhatikannya sampai melamun seperti itu.
Samudra menaikkan kedua alisnya menjawab panggilan Tiara.
"Jangan liatin gue mulu, entar gue suka lagi sama lo," goda gadis itu pada Samudra, gadis itu kembali menunduk melanjutkan pekerjaannya dengan senyum indah menghiasi bibir merah alaminya.
Samudra hanya tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan sahabat cantiknya itu.
"Buku lo mana?"
Samudra menoleh ke arah tas abu-abunya di atas meja, ia hampir saja meraih tas ranselnya ketika tangan mulus Tiara lebih dahulu meraih dan membongkar isinya, membuat Samudra menggelengkan kepalanya lagi melihat betapa antusias gadis di hadapannya itu melakukan sesuatu yang memang sering dilakukannya.
"Ini buku pelajar besok 'kan?" Tiara mengeluarkan semua buku yang ada di dalam tas Samudra.
Samudra mengangguk sekali, cukup untuk menjawab pertanyaan Tiara yang seharusnya tidak diperlukan itu, jelas mereka sekelas.
Tiara tersenyum dan mengeluarkan pensil dari kotak pensilnya.
Apa kalian mengira gadis berambut panjang itu akan menyalin tugas? Jawabannya adalah bukan. Tiara tidak pernah melakukan itu, ia lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam belajar bersama Samudra dari pada langsung menyalin tugas cowok tampan itu dan mempersingkat waktu.
Lalu apa yang sedang dilakukan Tiara? Tiara sedang menggambar sketsa sederhana di buku cowok itu. Seorang gadis berambut panjang tersenyum. Gambar itu, sederhana namun indah.
Sedangkan di buku tulis miliknya sendiri Tiara menggambar sketsa sederhana seorang pemuda, berambut berantakan dengan dengan senyum ringat di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR (Sahabat Rasa Pacar)
Teen Fiction14++ Jangan jadi plagiat, dosa. best cover by @prlstuvwxy "Lepasin dia sekarang!" "Kenapa gue harus lepasin dia?" Rama memandang remeh lawan bicaranya itu. "Karena ... dia sahabat gue!" Ekspresi dingin tidak pergi dari wajah tampan Samudra. "Lo cum...