KARAKTER

15.2K 1K 21
                                    

"Kubuat seperti ini, supaya mereka tahu bagaimana kamu begitu menggemaskan ketika lapar."

 Someone 

***

Koridor sekolah terlihat ramai, siswa-siswi berlari ke arah yang sama. Ke arah lantai dua, di mana ada jajaran ruang kelas XI dengan kokoh berbaris di sana.

Pemandangan ini sudah tidak lagi asing, dari satu setengah tahun eksistensinya menjabat sebagai siswa Sekolah Menengah Atas, kejadian ini sudah bagai minum obat baginya. Tidak, bukan hanya dirinya, tetapi bagi warga sekolah. Bedanya, jika minum obat sehari tiga kali, kalau kejadian ini bisa satu minggu tiga kali.

Pemandangan yang membuat pria tampan yang sedang berjalan bersama sahabatnya itu memandang khawatir pada gadis yang selalu berjalan di sampingnya.

"Sam, kok rame ya?" Sahabatnya menatap Samudra dengan senyum tertahan, bisa menebak apa yang akan menjadi jawaban cowok itu.

Ia menebak jika jawaban Samudra itu pasti, 'o udah tahu ngapain nanya?' Sambil mengacak rambutnya.

"Lo udah tahu ngapain nanya?" Ucapan Samudra membuat Tiara terkekeh senang. Gerakan tangan Samudra yang mengacak rabutnya pun turut membuat Tiara semakin berbangga diri.

100 buat gue, batin cewek itu.

Samudra menatap sahabatnya itu datar, sembari membuka tas ransel berwarna abu-abu tuanya untuk mengambil sebungkus roti berasakan moka.

Mata bundar berwarna hitam dengan bulu mata lentik itu berbinar, dengan jelas terlihat mempesona bagi Samudra, ia tidak mau mengingkarinya.

"Nggak sarapan lagi?" ucapnya, kemudian menyodorkan roti yang sudah ia buka bungkusnya kepada gadis cantik di sampingnya.

Tebakannya sudah pasti benar. Bagaimana tidak jika perut Mutiara April sendiri yang menjawabnya dengan bunyi khas cacing minta dikasihani bernada merdu seperti ... "Krunyuuuk!!!"  Yang sebenarnya sudah ia dengar dari 15 menit yang lalu.

Tiara tertawa kecil tanpa dosa karena tebakan Samudra sangat tepat. "Lo selalu yang terbaik, Sam."

Cewek itu meraup kepala Samudra dan mengecup kening sahabatnya untuk berterima kasih khas Mutiara April khusus untuk Samudra. Ia punya banyak khusus untuk Samudra tunggu saja nanti pasti ia perlihatkan satu persatu dengan teratur.

"Perlu gue juga yang bawain bekel buat lo sarapan?" tanya Samudra penuh tekat.

"Kok lo bisa selalu tahu keinginan gue sih, Sam?" Tiara sedikit berjinjit untuk mengacak rambut Samudra membuat cowok itu menggeram kesal, tetapi tidak membenarkan rambutnya yang acak-acakan akibat ulah sahabatnya.

Mereka masih berjalan dan sekarang semakin mendekat ke arah di mana berkumpulnya semua orang berlarian tadi.

"Wah, sujud-sujud, tuh" Samudra dapat mendengar kalimat yang terdengar dari salah satu dari sekian banyak orang yang sedang menyaksikan moment yang selalu menjadi hiburan setiap pagi.

Samudra dan Tiara dengan acuh melewati kelas yang sudah terlihat sangat penuh dengan para penonton acara drama live. Bahkan kelas tempatnya berkumpul semua siswa-siswi yang tadi berlarian dikoridor itu terlihat sudah tidak cukup menampung orang-orang itu, hingga koridor sekolah terdekat juga terlihat sesak di penuhi oleh penonton.

Beberapa siswi di dalam gerombol penonton yang Samudra dan Tiara lewati tidak membuang kesempatan untuk menyapa Samudra yang hanya membalas mereka dengan anggukan kepala.

ERROR (Sahabat Rasa Pacar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang