PROLOG

68 5 1
                                    

...

"Dasar wanita picik!"

"Lihatlah dirimu! Mirip seperti sampah tak berguna!"

"Oi! Bangun! Tidak ada yang menyuruhmu tidur!"

Sesak dan sakit. Dua hal yang hanya dapat ia rasakan saat ini. Berbicara pun tidak bisa sebab mulutnya dibekap begitu kuat dengan kain perca. Kepalanya benar-benar nyeri dan pening. Berulang kali ia mencoba untuk tetap membuka mata. Tubuhnya sangat lemas. Oleh karenanya, ia jatuh pingsan.

Dia pikir, dia akan kehilangan nyawanya saat itu juga di tempat yang sempit, bau, dan menjijikan seperti ini.

Pada sisa-sisa kesadarannya, ia melihat sesosok laki-laki yang berlari tergesa-gesa ke arahnya. Sebelum itu, terdengar samar-samar suara perempuan berteriak.

"Apa yang kalian lakukan? Bocah gila!"

Sedetik setelahnya, suara bariton lembut memenuhi rungunya.

"Aku tau kamu kuat. Ada aku disini."

Hanya itu yang dapat ia dengar sebelum dirinya benar-benar menutup mata.

Gelap. Bayangan-bayangan akan hari dimana salah satu organ tubuhnya rusak kembali menghampiri. Bahkan, gadis itu masih ingat betul ketika pisau dingin itu menusuk tepat pada perut bagian kiri.

Ya, salah satu alasan kenapa tubuhnya sangat tak berdaya saat ini adalah rasa sakit akibat luka itu.

"Bertahanlah!"

Hangat dekapan saat itu terasa tidak asing di tubuhnya. Selalu mengingatkan dia pada penyelamatnya waktu itu. Entah siapa sosok yang dimaksud, ia pun tidak tau.

...





Hai hai haii balik lagi ni dengan new project but judulnya tetep sama. Meskipun judul tetep sama, ceritanya udah dirombak dan bakal jauh beda. Makin seru pokoknyaa *semoga* hehehehe

Tunggu update selanjutnya ya! Tinggalkan jejak!❤

Ordinary People (보통 사람들)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang