Dibalik Kain

37 3 2
                                    

jika ada yang mengatakan bahwa "rupa adalah segalanya", maka aku menentang perkataan itu. ada banyak wanita yang aku lihat rupanya, tapi tidak cukup untuk membuatku tertarik. dia yang menyembunyikan wajahnya dalam kain yang hampir tidak dilihat oleh siapapun. jangan harapap social media yang dia punya memiliki foto yang memperlihatkan wajahnya, isinya hanya bayangan dan nasehat, bahkan yang berkesan adalah foto orang tuanya yang sudah renta menjadikan dia istimewa. tidak seperti gadis tahun 2019 yang mementingkan update foto dan instastory tentang kegiatan sehari-hari mereka, mungkin mereka akan sesak nafas jika tidak ada postingan yang mereka bagikan. sepenting itukah? hingga manusia kehilangan privasi hidupnya.

terkadang ada hasrat ingin melihat wajahnya, tapi "ahh sudahlah, nanti saja" dalam hati bergumam. aku tau perasaanya dan diapun tau perasaanku, tapi masing-masing menutup mulut untuk tidak saling mengungkapkan. memang sulit jika yang menjalaninya adalah orang yang tidak sabar. resiko untuk pergi sangatlah besar dan searah dengan patah hati. 

sering aku mencuri pandang, matamu yang berpejam dikala tawa datang adalah momen langka. bahkan tawamu terdengar seperti smut kecil, hampir tidak terdengar dan kosong. membuat rasa penasaranku semakin besar bagaimana wajahnya dibalik kain itu. 

sebelum kepergiannya yang membuatku hancur berkeping-keping, ada malam yang berkesan disepanjang perkenalan kami. kala itu ditemani 2 orang sahabatnya dan aku hadir sebagai teman yang berbeda. aku menunggunya didepan asrama dan seusai makan kami berkunjung kesebuah tempat.

kali ini tidak ada kain yang menutupi wajahnya, penasarnaku terbayar lunas. tapi malam itu sekaligus terakhir kali aku melihatnya. "sial" gumamku. 

setiap orang punya masalah untuk dihadapi, jika saya pengecut maka tidak akan pernah ada kebahagian dalam kehidupan saya. pada dasarnya manusia akan bahagia ketika dia melewati masa sulit. penantian misalnya, saya berfikir bahwa melewati sebuah kisah panjang dan penuh tanda tanya adalah keniscayaan. 

sebut saja LDR, adalah hubungan yang sangat menyebalkan. mata ini tidak bisa melihatmu hanya dilayar ponsel, meskipun dibalik kain aku tetap senang jika kita masih tinggal dikota. tidak ada yang mampu merampasmu dan membuatmu sakit hati selama ada aku. yah, sikap idealisku terbantahkan oleh kenyataan.


JATUH DAN PATAHWhere stories live. Discover now