JATUH DAN PATAH

Tidak Siap

Seseorang yang sedang bahagia akan merencanakan hal yang indah. Membuat sayap yang lebar untuk terbang bersama mengarungi langit biru. Merencanakan sesuatu sangatlah penting bagi dua insan yang sedang kasmaran. Kemana arah mereka akan berlayar nantinya. Seperti aku yang mencoba mengajakmu diatas tempat yang tinggi, berbagi tawa Dan cerita yang membawa kita hanyut dari peliknya dunia.

Sesuatu yang aku impikan adalah melihatmu saatku terbangun diwaktu dini hari, membuatkan minuman penghangat badan dan berakhir pekan ditempat yang menyenangkan.

Dunia sudah cukup bagi ketika hal itu terjadi. Cerita kita akan jadi sejarah dan aku akan menuliskannya dalam sebuah buku agar kita tidak musnah dari peradaban. Dan menceritakannya pada anak kita sebagai raja dan ratu dari negri yang indah untuk dongengnnya dimalam hari.

Siapa sangka rencana itu harus pupus. Segala sesuatu yang telah direncanakan hanya menjadi wacana yang tidak terealisasikan. Siapa sangka saat terbang sayal yang dikepakkan patah tanpa berbekal parasut. Cerita ini berakhir di seperempat jalan, kapal ini terdampar di karang. Raja dan ratu menjadi cerita permusuhan.

Aku sungguh tidak siap, keadaan yang terus baik-baik saja berubah menjadi medan perang antara kita. Segala kebencianmu kamu luapkan hingga mengucapkan kata perpisahan. Aku yang sudah memperjuangkan hanyalah debu yang menempel dibalik sepatumu. Padahal tidak sebanding dengan pelikmu saat itu.

Aku tidak siap untuk melepas dan tidak ingin melepaskan. Tapi dirimu sudah sangat siap mempersiapkan kata-kata terbaik untuk menusukku. Ragam caramu membuat hatiku mati, sangat kejam bagiku. Bunga yang belum mekar sudah kau petik lebih dahulu.

Kau yang hanya berpura-pura untuk bersama. Hanya ingin mengenal tanpa tinggal. Kau hanya ingin dipuji tanpa diuji. Dibalik itu semua kau luar biasa.

"Terkadang kita tidak bisa memaksakan jika hatinya tidak patuh padamu, semua yang kamu rencanakan dan perjuangkan hanyalah sepeninggal jejak untuk menemukan titik temu bersama"