Pernah bermimpi? Berangan? Atau berharap?

1.9K 59 2
                                    

Bukan puisi, ataupun narasi. Tapi isi hati. Perihal mimpi-mimpi yang masih tertidur, teredam, juga terabai.

"Seberapa indah mimpi, jika tetap mimpi?" Kalimat singkat yang selalu melekat tuk diingat.

Apa yang Seno Gumira maksud?

Mimpi memang indah. Bunga tidur di malam hari tak cukup sekali menari. Berkali-kali melewati malam, pernahkah kita petik Bunga tidur?

Indah memang, namun hanya tuk dikenang. Bukan ditimang.

Bangun, zona aman mu tak selalu berakhir nyaman. Zona nyaman mu tak selalu berstatus aman.

"Untuk apa capek-capek ngejar mimpi? Buat kerja? Toh ada kenalan. Minta aja bantuannya. Kita kan mahluk sosial yang saling membutuhkan"

Ingin menunjukan gelak, namun tahan sejenak. Mari kita buat skak.

Mungkin mahluk yang bercakap seperti tadi tidak bisa membedakan, mana saling membutuhkan, mana  ketergantungan. Semoga kita tidak seperti nya ya, kawan.

Jangan berharap tinggi, mahluk sosial juga mahluk individu (jika dia benar manusia).

"Ngapain kamu mimpi jadi seperti itu? Gajinya kecil. Lebih baik jadi seperti saya, gaji besar"

Mari kita kasihani, ia yang tak punya nurani.

Kawan, gajih mu mematahkan mimpi mu (jika kamu mengikuti pola pikir mahluk tadi).

Mengerti?

"Saya sudah kasih kamu ini, jadi nanti balas ya. Jangan lupa diri. Saya begitu berharap"

Waktu berlalu, ia membenalu.

Jangan pernah kamu berharap pada;

1. Sesuatu
2. Orang
3. Sesuatu dari orang

Dicukupkan sampai sini. Tarik simpul sendiri, lalu ikat tuk diingat. Salam jumpa, kawan.

04/02/19

Kata Hati, Hari Ini.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang