3. Lagi?

13.6K 412 22
                                    


Setya menggerakkan tubuhnya perlahan saat terdengar istrinya melantunkan ayat suci Al Qur an, ia menoleh pada jam dinding, ah masih setengah tiga.

Ia beranjak ke kamar mandi, ke luar dari kamarnya di belakang dapur..

Tak lama meraih sarung dan baju kokonya, Setya melaksanakan shalat tahajut.

****

"Bangunkan aku, jika kamu qiyamul lail, kita bisa berjamaah," ujar Setya setelah mereka selesai shalat tahajut.

"Sini, dekat mas kita nunggu shalat subuh ya?"

"Inggih mas, tapi masih jam berapa ini," Aisyah melangkah ragu menuju kasur, ia melihat Setya dengan tatapan malu, karena Setya yang tak lepas menatapnya.

"Nggak papa kita rebahan saja,"Setya menarik bahu Aisyah, ia rebahkan di dadanya, ia ciumi rambut istrinya. Aisyah menggeser badannya.

Setya menarik bahu Aisyah, mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya, mengusap bibir bawah Aisyah, mengecupnya pelan, terdengar desah Aisyah..

"Egghhh mas,"

"Takut apa lagi?"

Aisyah menunduk..

Setya mengangkat dagu istrinya..

"Buka sedikit mulutmu sayang, yaah...,"
Setya menciumi istrinya dengan lembut melesakkan lidahnya, meraup berulang dan merasakan deru napas istrinya yang semakin cepat.

Aisyah mencengkeram kuat kaos Setya saat ciuman Setya perlahan menuju lehernya.

"Ah mas, akuuu, akuuuh kenapah...,"

Setya tersenyum ia tahu, istrinya sampai hanya dengan ciumannya.

Setya tidak akan berbuat lebih, perlu bersabar agar istrinya tidak takut, tangannya ia usapkan pada milik istrinya yang ternyata sangat basah.

"Mas jangan jijik, akuu aakuuu...," Aisyah memegang tangan suaminya

"Yaaa, kamu harus mandi besar nanti, jika mau sholat,"

Wajah Aisya memerah, menunduk menahan malu...dan merasakan tangan suaminya membuka kancing bajunya, hanya sampai dada, memandanginya lalu menciuminya lagi..meremas lembut dada istrinya yang ternyata tak pernah Setya duga,tangan besarnya hampir tak bisa menangkup dada istrinya, ia lepaskan ciumannya, dan takjub memandang dada istrinya yang seolah memanggilnya untuk berlabuh...

"Oh mas..maass," Aisyah berusaha menutup mulutnya...saat bibir Setya bermain di salah satu dadanya, lidah dan gigitan Setya seolah mengalirkan getaran ke seluruh tubuh Aisyah...

"Aaaakkuuuh ke luar lagi maas..oh mas berhenti, jangan di dada, akuh tak kuat mas, mas Setyaaah...,"

Setya tak mendengarkan bisikan Aisyah ia berpindah ke dada satunya lagi, hingga ia merasakan getaran hebat istrinya, ia tahu bahwa istrinya sampai untuk kesekian kalinya.

Napas Aisyah terengah, Setya menahan napas melihat bibir terbuka Aisyah, rambut panjangnya yang semrawut dan kedua dadanya yang terbuka naik turun karena napasnya yang menderu...

"Cukup ya mas, Aisyah lemas,"

"Aku belum apa-apa Ais, tapi baiklah, mas tidak akan memaksamu,"

Setya memeluk istrinya kembali, mengusap keringat di wajahnya. Namun Aisya menengadah menatapnya..

"Jika mas ingin, tidak apa-apa, aku takut berdosa jika mas tidak ikhlas, "

Setya tersenyum dan menggeleng...

"Nggak papa, masih ada besok, lusa dan tiap hari bisa kita coba, lagi dan lagi, asal kamu tidak takut"

"Aku mandi sekarang saja mas, takut ketahuan ibuk, malu," Aisya bangkit dan Setya kembali meraih badan Aisyah menciumi dadanya yang masih bebas menggantung meremas, mengigit dan mencumbuinya hingga Aisyah kembali terengah.

You are My Destiny (SudahTerbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang