tap to vote bby🌺✨
Minhee tertidur pulas di kamar yang biasanya Hera pake saat di apartemen. Rasanya susah menghilangkan Hera dari pikirannya
Kenapa mengikhlaskan harus serumit ini?
"Ra, aku kangen"
Seharian yang Minhee lakukan cuma tiduran di kamar Hera sambil ngedenger video dia sama Hera
Serindu itu dia sama Hera. Hati Minhee sekosong itu tanpa Hera, minatnya untuk hidup juga kosong
ting!
Minhee membuka ponselnya dan terpampang dengan jelas bahwa nama Na Jaemin ada di notifikasinya
Jaemin
Elo harus ke bar skrg Min|
Lo gabakal percaya sama apa yang gue liat hari ini di bar|Minhee
Ngapain?|
Gue udah janji buat engga mabok lagi sama Hera|Jaemin
Gue engga nyuruh lo mabok|
Sini buruan ke bar|
readJaemin kayak engga tau Minhee aja kalo udah ke bar pasti minum, tapi ya tetep Minhee berangkat ke bar Jaemin
Sesampainya di bar Minhee langsung nyamperin Jaemin yang lagi menatap kosong depannyaKepergian Hera emang semenakutkan ini buat semua orang, segini hebat efeknya buat orang terdekat
"Kenapa Na?" Tanya Minhee sambil duduk di depan Jaemin
Jaemin ngeliat Minhee sekilas "Mata lo sembab banget"
Minhee mengangguk
"Gue kehilangan hebat banget. Padahal malem sebelum kejadian itu kita emang lagi ngomongin tentang perpisahan. Gue engga bisa ngasih apa-apa Na ke dia, bahkan nyawa dan diri yang gue bilang buat dia engga bisa gue kasih"
Jaemin memandang kearah sofa lagi
"Pilihan lo tepat Min. Lo engga akan tau gimana rasa sakitnya Hera kalo elo egois. Lo emang punya janji sama diri elo bakal terus ngejaga Hera apapun keadaannya, tapi balik lagi ke awal. Kita engga ngerasain semenderita apa Hera nahan sakitnya"
"Iya, gue seneng Na setidaknya dia mau gue ngikhlasin dia sebelum dia bener-bener pergi. Dia sempet peluk gue buat terakhir kalinya, dia sempet kasih senyuman terindah yang bahkan belum bisa gue lupain"
Jaemin menatap Minhee dalam lalu menepuk bahu Minhee
"Udah ikhlas kan tapi?"
Minhee ngegeleng pelan "Belum sepenuhnya. Ada sedikit rasa engga terima ketika ngeliat orang yang elo sayang meninggal dengan kondisi tertembak"
Jaemin ngasih tisu ke arah Minhee
"Jangan nangis"
Minhee mengangguk
"Lo puter balik tubuh lo buat ngeliat seseorang di belakang kanan lo Kang Minhee"
Minhee menuruti kata-kata Jaemin, lalu matanya membulat sempurna
"Itu yang mau gue sampein Min. Udah lebih dari seminggu Hera engga ada, orang itu selalu disini. Bahkan katanya pas penembakan Hera di kampusnya dia juga udah ada disini"
Minhee tidak mengedipkan matanya sama sekali, ini mimpi?
Minhee berjalan ke arah perempuan yang ada di meja ujung kanan "Bisa bicara sebentar?"
Perempuan yang di tanya pun kaget "Bisa, ada apa ya?"
"Boleh peluk? Sebentar aja. Kamu saya bayar setelah itu"
Perempuan itu mengerutkan keningnya "Maaf mas saya bukan bayaran"
Minhee mengulurkan tangannya
"Saya Kang Minhee"
Dengan ragu perempuan disampingnya ini menerima jabatan tangan Minhee
"Kim Zera"
Minhee mengangguk "Boleh saya peluk?"
Zera mengangguk dan Minhee langsung memeluknya erat
"Kamu engga balas pelukan saya pun saya engga masalah tapi biarkan saya memeluk kamu"
Rasanya Minhee seperti menemukan rumahnya
"Di meja sebelah sana ada orang yang mirip Hera. Gue kaget, bahkan gue sempet ngira itu arwahnya Hera. Tapi pas gue liat kakinya dia napak"
Bahu Minhee bergetar cukup hebat sampai Zera bingung harus gimana
"Eh jangan nangis dong, saya engga tau harus gimana" Kata Zera sambil mengelus bahu Minhee pelan
"Hera, tolong jangan pergi. Maaf aku belum ngikhlasin kamu Ra"
Kang Minhee pulang ke apartemennya dengan perasaan kacau, hatinya memberontak setelah melihat Zera di bar
Minhee memandangi figura foto dirinya dan Hera yang berada di sebelah tv
"you still alive? tell me. i'm hurt babe"
Minhee menangis lagi sambil memeluk figura dirinya bersama Hera dan akhirnya tertidur sambil memeluk figura Hera
Saat Minhee menutup matanya Minhee bisa melihat kalau Hera tersenyum kepadanya. Cantik sekali
Tapi ada yang mengganjal sedikit. Senyumnya berbeda dari yang Minhee sering lihat, itu bukan Hera. Hera memang punya senyum yang sangat khas, tapi itu jelas bukan Hera, Minhee tau
"Kang Minhee"
Sebuah panggilan dari sang Bunda yang membuat Minhee terbangun dari tidurnya
"Bunda, aku lagi mimpiin Hera"
"Hera udah engga ada Min"
Minhee menggeleng "Hera masih ada Bunda, Minhee yakin"
TBC
kan udah dibilang, aku engga tega namatinnya:(((
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin in Your Skin [√]
Fanfictionft. kang minhee ketika semua yang kamu lakukan adalah dosa, kamu merasa berdosa jika dibandingkan dengan semua manusia di bumi. kamu menyesal, kenapa harus kamu berbuat dosa dan bertemu dengan pendosa yang lebih hebat?