tap to vote bby🌺✨
Minhee memandang Hera dan Seungcheol yang ada di depannya dengan pandangan datar dan dingin
"Min, maaf. Bukan maksud aku buat kayak gini"
Minhee masih mengalihkan wajahnya
"Terus maksud kamu kayak gini apa? Kamu seneng ngeliat aku terpukul hebat? Kamu seneng ngeliat aku sedih bahkan hampir gila karna kamu?"
Hera masih menunduk dan Seungcheol yang ada disitu pun langsung pergi menjauh
"Kamu engga akan pernah ngerti gimana sakitnya aku Ra! Aku ngertiin kalo memang kamu dalam bahaya, tapi engga usah dengan cara murahan kayak gini! Dan kamu nyerahin nyawa seseorang terlebih itu kembaran kamu!"
Nada bicara Minhee sudah meninggi, tatapannya pun engga kalah datar dan dingin. Engga ada lagi tatapan lembut dari Minhee buat Hera hari ini
"ITU TANPA DI SENGAJA. DIA YANG NYAMPERIN MINJU!"
Hera teriak histeris sambil terus menangis lalu menjauh dari Minhee yang masih terkejut.
Hera berlari menuju Jaemin yang ada di depan, ngeliatin dari tadi bahkan Seungcheol pun daritadi cuma nyaksiin pertengkaran hebat itu
"Na"
Jaemin merentangkan tangannya "Sini peluk"
Hera langsung memeluk Jaemin erat, menangis sejadi-jadinya di dada Jaemin yang 2 tahun terakhir menjadi saksi tangisan Hera
"Gue tau gue bohong, gue tau gue salah. Gue tau gue bikin dia gila sampe segininya"
Jaemin mengelus rambut Hera lembut sambil sesekali menatap Minhee yang sedang menatap dirinya dan Hera juga dengan tatapan datar dan dinginnya
"Minta maaf Ra. Gue yakin Minhee bakal maafin"
Hera ngangguk
Seungcheol menghampiri Minhee yang kemungkinan masih marah dengan kenyataan yang ada
"Gue mau ngomong" Kata Seungcheol lalu mendudukan diri di kursi sebelah Minhee
"Omongan lo penuh dengan kebohongan"
"Terserah elo mau percaya atau engga. Zera awalnya mau ngerusakin mental Hera. Zena mau nusuk Minju dan ketika Minju sadar Hera di salahkan. Karna engga ada yang tau kalo Hera punya kembaran, elo boleh marah sama gue. Tapi engga buat marah sama Hera. Karna ini rencana dari gue"
Minhee beralih memandang Hera yang masih berada di pelukan Jaemin
"Dan soal penembakan itu, jelas itu tanpa disengaja. Jun taunya itu Hera. Nyatanya Hera ada di belakang gerbang. Kalo elo ngeliat foto yang ada di line today se detail-detail nya. Lo bakal ngeliat Hera yang lagi shock di samping gerbang belakang"
Minhee terdiam. Dia ngerasa bersalah udah ngebentak Hera tanpa tau kebenarannya
"Gue engga akan ngelarang elo buat deket Hera lagi. Tapi gue mohon jangan perlakuin dia dengan kekerasan, Hera punya trauma"
Seungcheol langsung pergi meninggalkan Minhee yang masih menundukan kepalanya
"Ra, kakak mau balik ke kantor. Mau ikut?"
Hera yang ada di pelukan Jaemin menggeleng "Engga, aku mau sama Nana"
Seungcheol mendekatkan diri ke Hera lalu mengusap rambut Hera lembut, sehabis Seungcheol menepuk bahu Jaemin Seungcheol langsung pergi meninggalkan bar
"Omongin sama Minhee Ra"
Hera menggeleng "Takut, Minhee kasar. Takut"
Jaemin makin ngeratin pelukannya, rasanya dia juga mau nangis ngeliat Hera yang mentalnya lagi lemah gini
"Engga, engga papa"
Minhee nyamperin Hera yang masih melukin Jaemin, jujur rasanya Minhee mau marah tapi engga bisa. Ini juga salah dia.
"Hera" Panggil Minhee lirih
Hera mengangkat kepalanya dari pelukan Jaemin lalu berjalan menuju bangku sebelah Minhee
"Aku udah punya keputusan"
Minhee mengangguk
"Lebih baik kita emang engga pernah kenal sejak awal, seharusnya aku engga nolong kamu waktu mau di keroyok sama Wooseok, dan seharusnya kamu engga nyari aku bahkan seharusnya kita engga sama-sama menjatuhkan hati jika ujungnya hanya kebohongan yang aku beri"
Minhee terdiam, dia shock. Minhee engga berekspetasi kalo kata-kata perpisahan bakal keluar dari mulut Hera
"Ra"
Hera menggeleng
"Kasih aku waktu sebentar buat menenangkan hati dan mental. Aku masih belum bisa nenerima kalo kamu jadi kasar nantinya, kalo aku udah siap kamu bisa bales kebohongan ku ini dengan sebuah pukulan atau sebuah cacian. Tapi untuk sekarang aku masih belum bisa menerima—"
"-Aku takut sama kamu. Rasanya kamu yang ngebentak aku bukan diri kamu yang aku kenal. Semoga dengan sebuah kisah kebohongan ini bisa jadi pelajaran kita. Terutama buat aku. Mungkin memang rasa sedih dan rapuh mu terasa sangat mendalam ketika kamu tau aku yang pergi, tanpa kamu tau aku juga sedih karna kamu yang segitu sedihnya jika kehilangan aku"
Rasanya Minhee mau berlutut saat ini juga ke Hera
"Ra, please"
Hera mendekat lalu mengecup kening Minhee lembut. Minhee memejamkan matanya
"Happy Birthday babe. Maaf aku tidak menepati janji untuk memberimu hadiah terindah, aku malah memberimu hadiah perpisahan dan kekacauan untuk dirimu"
Hera mengusap matanya yang terlihat berair
"Sayangi diri kamu sendiri, kayak kamu sayang aku sampai sebegitu hebatnya."
Minhee benar-benar berlutut di depan Hera sambil menangis, bukan ini yang Minhee mau. Minhee cuma menginginkan Hera-nya mengucapkan kalimat lemah lembut yang menenangkan bukan kalimta yang berujung perpisahan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin in Your Skin [√]
Fanfictionft. kang minhee ketika semua yang kamu lakukan adalah dosa, kamu merasa berdosa jika dibandingkan dengan semua manusia di bumi. kamu menyesal, kenapa harus kamu berbuat dosa dan bertemu dengan pendosa yang lebih hebat?