Kisah absurd ini dimulai dengan keputusan Nyonya Tetsuko untuk menyudahi karirnya sebagai peramal di George's Street Arcade. Ia mengambil penerbangan pagi menuju Okinawa—kampung halamannya—dan menghadiahiku jimat berbentuk kalung sebagai kenang-kenangan. Aku sangat berterimakasih atas aksesori buatan rumah yang diberikan oleh Nyonya Tetsuko. Namun jika bisa mengulang, aku pasti akan menolaknya.
...
Aku sedang dalam perjalanan menuju toko mainan milik Nyonya Nancy untuk mengantarkan pesanan kue, saat sekelompok remaja menyeretku secara paksa menuju Hotel George kawasan George's Street Arcade, Irlandia. Mereka mendudukanku di atas sofa dalam kamar nomor 303 dengan kaki dan tangan terikat. Salah satu dari mereka yang bertubuh paling besar memperkenalkan diri sebagai Minotaur, pemimpin sekte sinting bernama Aliansi Makhluk Fantasi cabang Irlandia. Aku sungguh berpikir bahwa seseorang telah merencanakan kekonyolan ini sebagai usaha untuk mengerjaiku.
"Ash Robinson, benar?" Satu-satunya remaja wanita yang terlibat dalam kekonyolan kelompok Aliansi Makhluk Fantasi angkat bicara sambil tersenyum.
Aku tidak punya cukup waktu untuk meladeni keisengan remaja-remaja haus atensi seperti mereka, ada kue-kue yang harus kuantar dan Ibu yang harus kubuat senang. Jadi aku membalas dengan tidak ramah. "Apa kalian mengerti bahwa ini termasuk dalam tindak kriminal?" dan tanpa menjawab pertanyaan sebelumnya. "Jika aku melaporkan kalian ke polisi kemungkinan besar kalian akan ditahan selama tiga sampai lima bulan dengan tuduhan kenakalan remaja."
Tanpa disangka, gertakanku membuahkan hasil, Minotaur meminta maaf lalu melepaskan ikatan di tangan dan kakiku. Gadis yang sempat bertanya juga turut meminta maaf, ia lalu memperkenalkan diri sebagai Maya seorang shapeshifter dari Asia. Satu per satu anggota Aliansi Makhluk Fantasi turut memperkenalkan diri dengan tidak wajar. Salah satu mengaku sebagai vampir, satu lainnya sebagai penyihir, dan ada pula yang memperkenalkan diri sebagai jelmaan unicorn. Kekonyolan ini tidak akan jadi semakin konyol jika saja Maya tidak mempertontonkan bagaimana ia berubah menjadi seekor anjing siberian husky.
...
Aliansi Makhluk Fantasi menjelaskan duduk permasalahan yang membuat mereka terpaksa menyeret dan menyekapku dalam kamar 303. Tentu setelah aku bangun dari pingsan karena menonton atraksi-atraksi absurd mereka. Maksudku, Maya yang berubah menjadi siberian husky, Minotaur yang bermuka banteng, serta unicorn yang tiba-tiba hadir di tengah ruangan beserta pelangi di sekelilinnya. Tentu manusia biasa dengan pikiran rasional yang menghindari kekonyolan akan kehilangan kesadaran.
Mereka—Aliansi Makhluk Fantasi—sedang berada dalam misi tingkat S untuk mengamankan jimat Kytler dan memusnahkannya jika memungkinkan. Awalnya aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Aku tidak punya cukup ilmu pengetahuan mengenai jimat dan merasa tidak memiliki keterkaitan dengan jimat yang mereka cari. Namun Maya menunjukkan sketsa dari jimat Kytler dan membuatku sadar bahwa aksesori buatan rumah yang dihadiahkan Nyonya Tetsuko padaku serupa dengan jimat Kytler.
"Lalu, di mana jimatnya?" Seekor unicorn angkat bicara dan membuat bulu kudukku berdiri.
"Tidak ada padaku, aku telah memberikan jimat itu kepada Alicia. Dua hari yang lalu aku menolaknya, lalu ia menangis, jadi aku memberinya hadiah agar ia diam." Aku mendapat kecaman dan gelengan dari makhluk-makluk aneh dalam kamar 303. Mereka menganggapku jahat karena menolak Alicia dan membuat gadis itu menangis.
...
Kami—aku beserta Maya, Minotaur, Si Unicorn, dan Si Vampir—bergerak menuju kediaman Alicia. Mereka tentu telah berubah wujud menjadi manusia dan berbaur demi keamanan dan keselamatan otak-otak milik rakyat Irlandia. Namun tetap saja, mereka sangat menarik perhatian, sebab Minotau berbadan besar, Maya berwajah oriental, Si Unicorn terus melambai dan menebar senyum sepanjang jalan, dan Si Vampir mengenakan payung serta pakaian tebal di tengah terik matahari. Kelompok yang aneh, sangat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
GenreFest 2019: Urban Fantasy
FantasyPerhatikan sekitarmu, siapa tau hal ajaib akan terjadi. Ditantang menulis Urban Fantasy, mampukah para peserta Genrefest 2019 ini menghadirkan keajaiban di dunia nyata? Cover by alizarinlake