The Unexpected [m-preg]

Part 6

Typo berserakan
😂

Setelah kejadian diatas sofa siang tadi bersama Tae, Tee tersenyum seorang diri di dalam kamarnya

Sedangkan didapur Tae tengah bertanya kepada asisten rumah yang tengah memasak

"dimana Tee..?kenapa kamu yang memasak..? tanya Tae datar

"maaf Tuan Tae..sudah beberapa hari ini Nong Tee sakit, dia akan mual dan muntah jika mencium aroma masakan..jadi saya yang memasak..kasihan Nong Tee..Tuan.." jawab wanita tersebut sopan

Tae hanya diam karena ia tidak tau jika Tee tengah sakit dikarenakan Tee selalu berusaha tegar jika dihadapannya

Tae sendiri menyadari jika ia sudah terbiasa makan masakan yang di masak oleh Tee sebab dari itu ia bertanya kenapa orang lain yang memasak.

Dalam makan malam Tae diam-diam memperhatikan Tee yang hanya melahap salad sayur dan perubahan Tee yang terlihat sedikit berisi dan pucat

"kenapa kamu hanya makan salad..? tanya Tae tiba-tiba yang membuat Tee menghentikan kunyahannya dan melihat kearah Tae

"aku tidak lapar.." jawab Tee singkat

"aku dengar Ibumu sudah lebih baik.." kata Tae

"sudah..sekarang Mae sedang menjalani rehab.." angguk Tee sembari memperhatikan Taerin yang tengah lahap makan malamnya

Tae tidak lagi mengatakan sesuatu lalu ia mengambil sesuatu dari kamar dan kembali ke ruang makan

"gunakan ini.." Tae mengulurkan kartu Atm kepada Tee yang manatap bingung kearahnya

Tee menerima ketika Tae menatapnya tajam memberi isyarat untuk ia ambil

"untuk apa..? tanya Tee

"didalam ada uang..gunakan untuk keperluan Taerin..

Jawab Tae berdiri setelah mengelap bibirnya setelah selesai makan

"dan kebutuhan kamu.." imbuhnya meninggalkan Tee yang masih diam mematung

Taerin yang sibuk makan pun tidak menghiraukan apa yang kedua orang dewasa tersebut bicarakan

Tee tersenyum ketika menyadari maksud Tae yang sudah mempercayakan dirinya untuk mengasuh Taerin.

°

°

°

Di dalam kantornya Tae tengah menyesap kopinya meskipun ia merasakan tidak seenak buatan Tee

"jadi Tee belum tau siapa kamu dude..? tanya teman dekat Tae yang bernama Paul

"belum.." geleng Tae meletakan kembali cangkir berisi kopi hitam pekat tersebut

"sampai kapan kau akan menyembunyikan siapa dirimu darinya..?

"sampai aku tau kebenarannya.." jawab Tae menatap kearah jendela ruangannya