M9

1.3K 86 19
                                    

Shella sudah sampai di depan rumah dengan taksi biru yang mengantarkannya. Setelah turun dari taksi samar-samar dia sedikit menoleh ke arah kiri untuk mengecek mobil Nissan putih milik Papa-nya walaupun dia sangat malas untuk melihatnya

Sial

Shella mendengus sangat kesal rasa bencinya kembali naik ketika melihat Mobil mewah itu sudah terparkir rapih di depan Garasi

"Semoga cewek jalang itu nggak ada" Monolognya sambil menghembuskan nafas. Apalagi Shella kembali mengingat kejadian tadi disekolah dimana Chika yang membuat dirinya menunjukan kelemahannya pada banyak orang dan mungkin besok Shella akan habis di cemooh oleh siswa-siswa Yulisthira apalagi siswa kelas XI MIPA 2 yang dimana satu kelas itu merupakan haters Shella

Assalamu'alaikum ucap Shella dalam hati sambil membuka pintu dengan pelan. Keluarga Shella merupakan keluarga yang minim tentang pengetahuan agama, Karna Papa dan Mamanya dulu sangat asyik bekerja sampai lupa segalanya. Bahkan sampai suatu waktu ada masalah yang membuat kondisi mental Shea terganggu dan Rian yang hobi bermain dengan wanita. Shella tersenyum miris jika mengingat itu semua, rasanya Shella ingin protes pada Tuhan. Kenapa Tuhan memberikan kebahagiaan hanya sebentar untuknya? Bahkan Shella sulit membedakan isi Rukun Islam dan Rukun Iman. Apalagi jumlahnya, Shella selalu tertukar antara 5 dan 6. Tapi kini Shella sudah paham karna kepintaran otaknya yang mudah tanggap dalam menghafal sesuatu 

"DARI MANA AJA KAMU?!" Suara bariton keras itu langsung menyambar Shella ketika gadis itu baru saja masuk kedalam rumahnya. Laki-laki paruh baya itu muncul dari dapur bersama dengan-- ah Shella sangat tidak ingin menyebut namanya

Shella mengabaikan pertanyaan dari Rian. Gadis dengan wajah lusuh dibaluti seragam khas SMA YULISTHIRA itu berniat untuk pergi ke kamar Shea sebelum suara keras itu menyambarnya kembali

"PAPA BELUM SELESAI SAMA KAMU, SHELLA!"

Chika langsung meremas lengan kemeja Rian agar laki-laki paruh baya itu mengecilkan volume suaranya

"Sayang.. udah jangan emosi.." ucap Chika dengan lembut pada Rian. Rian menoleh pada Chika lalu mengecup pucuk kepalanya

Shella memandang ke arah lain. Dia sangat jijik dengan pemandangan yang ada dihadapannya. Sangat sungguh tidak pantas!

"Dari mana aja kamu? Kenapa kamu nggak pulang sama Pak Kowi?" Pertanyaan itu kembali diucapkan membuat Shella menghembuskan nafasnya dengan sangat malas. Shella hanya ingin istirahat dan mengecek keadaan Mamanya

"Jangan buat saya khawatir" Sambung Rian

Shella diam lalu tersenyum sinis
"Hah? Khawatir? Aw.. Aghh! sakit!" jawab Shella sambil meringis memegang kepalanya pura-pura sakit. Emang mereka pikir hanya Chika yang bisa ber akting? Shella pun bisa!

Rian panik melihat keadaan anaknya apalagi ketika melihat wajah Shella yang pucat ditambah plester yang menempel di kening Shella membuat Rian menjadi kalang kabut. Rian sangat tau penyakit yang sedang anaknya derita

"Shella, Sayang... kamu gapapa?" Ucap Rian dengan parau sambil mendekati Shella dan berniat untuk mengusap kepalanya tapi langsung di tepis oleh si yang punya kepala itu dengan cepat

"Noh sayang lo! Bukan gue!" Ucap Shella dengan sewot sambil menunjuk Chika yang masih berdiri tidak jauh dari tempatnya

Rian sedikit mundur ketika melihat perubahan wajah Shella yang kembali menjadi ganas. Shella sangat sulit dijinakan Sangat mirip dengan Mama nya

Shella langsung menatap tajam Chika. Dia harus balas dendam soal tadi di sekolah. Rasanya belum puas jika Shella belum menghina perempuan penggoda itu

POSSESIVE MARVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang