OSIS YULISTHIRA
Nama kebanggaan itu terukir diatas pahatan kayu yang di letakan di depan pintu masuk Ruang Osis. Shella melirik Marvel sebentar memastikan laki-laki itu tidak akan berbuat macam-macam seperti mengacaukan rapatnya. Mungkin?"Masuk" ajak Raja sambil membuka pintu ruangan tersebut yang ternyata di dalam ruangan itu sudah dihadiri oleh seluruh anggota Osis
Marvel tersenyum lalu menoleh ke arah koridor yang tadi dia lalui seperti tengah menunggu sesuatu
"sebentar" ucap Marvel pada Raja
Shella menatap jengah Marvel. Perempuan berkacamata itu memutarkan bola matanya. Shella rasa menyetujui Marvel ikut dalam rapat mereka merupakan sebuah bencana
"Jangan ngulur waktu! Lo pikir lo si--"
"Marvel!" Gerombolan teman-teman Marvel yaitu Buluk, Burik, Fajar, Chika, Sonya dan April sedang berjalan menghampiri mereka
Ke-enam siswa itu datang dengan senyuman yang dibuat-buat pada Raja dan Shella yang kini berada di hadapannya
Raja memandang tidak suka ketika Gerombolan si pencari masalah itu berada disini "Marvel, gue cuman ngizinin lo. Bukan mereka"
"Suka-suka gue" jawab Marvel sambil menaikan bahu nya lalu mengajak teman-temannya masuk ke dalam ruangan Osis. Seolah-olah tempat itu adalah miliknya
"LO NGGAK BISA SEENAKNYA!" bentak Shella sambil menghalangi pintu dengan tangan kurusnya. Perempuan berkacamata itu langsung naik pitam ketika melihat kehadiran teman-teman Marvel terutama Chika
Bima, yang sedari tadi berada di dalam ruangan langsung mencoba menghampiri mereka ketika mendengar suara nyaring milik Shella
"Lo nggak perlu bentak Marvel bisa?!" Chika, perempuan berbando hellokitty itu maju hingga Marvel kini berada dibelakang punggungnya
Buluk menarik seragam Chika agar sedikit mundur dan tidak mencoba untuk berkelahi dengan Shella si Iblis Yulisthira sekaligus cucu Kepala Sekolah
"Lepas!" Chika mencoba menyingkirkan tangan Buluk yang menarik-narik seragamnya
"Chika" kini giliran Sonya yang memperingatinya. Mata Sonya sedikit mencuri-curi pandang pada laki-laki berkharisma yang berdiri di samping Shella
Chika menyerah. Dia mundur dan berdiri tepat di samping Marvel
Marvel tertawa "Gue? Seenaknya? Disini yang pakai duit Osis seenaknya itu siapa?"
Dada Shella naik-turun, tangannya mengepal, matanya menyala. Dirinya benar-benar sangat emosi "UDAH GUE BILANG! GUE BUKAN KORUPTOR!"
Marvel menaikan sebelah alisnya "Oh ya?"
PLAK
Tidak ada angin, tidak ada hujan dan tidak ada petir yang menyambar tanpa diduga tiba-tiba saja Chika melayangkan tamparan yang keras pada pipi kiri perempuan berkacamata itu hingga Shella teruyung, untung Bima yang berdiri disampingnya sigap untuk menangkap tubuh mungilnya
Marvel menoleh pada Chika dan menatap perempuan itu tidak percaya dengan serangan Chika yang tiba-tiba bergitu pun yang lainnya
"Chika.." panggil Marvel memperingati Chika jika itu adalah perbuatan yang salah tapi perempuan berbando hellokitty itu mengabaikannya dan fokus pada perempuan berkacamata yang masih berada dipelukan Bima
"Udah gue bilang, JANGAN BENTAK MARVEL!" Chika benar-benar tidak merasa bersalah telah menampar Shella malah dirinya tengah merasa puas karena mampu menampar Shella sebagai balasan karena iblis Yulisthira ini pernah menampar Marvel
"Chika!" Bima menatap temannya itu dengan tajam.
Shella memegang pipi kirinya, Shella sama sekali tidak merasakan sakit pada tulang pipi nya. Shella sudah sangat terbiasa dengan tamparan dan kekerasan karena dirinya selalu menjadi tempat pelampiasan Shea - Mamanya yang selalu memukulinya dan juga Rian sesekali selalu menamparnya tapi Shella sangat tidak terima ketika tangan kotor milik pelacur itu menyentuh kulitnya
"Bubar!" keputusan final Raja tapi tangan kanan milik Shella menahan laki-laki itu seolah-olah berkata ini belum selesai
Shella mencoba berdiri dengan tegak walaupun kepala sedikit pusing dan jangan lupakan darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya. Baru saja luka itu mengering dan sekarang kembali basah lagi
"Tangan kotor lo nggak berhak nyentuh gue" ucap Shella dengan angkuh sambil menatap tajam Chika
Chika menggeram tangannya baru saja akan kembali melayangkan tamparan pada Shella tetapi sudah ditahan oleh Raja yang sebelumnya Marvel pun akan menahannya tapi Marvel kalah cepat dari Raja
"Pergi atau gue laporin Pak Deni" ucap Raja dengan wajah yang sangat serius pada Chika
Chika menarik tangannya dengan kasar dan mendengus sebal
"Bima, suruh teman-teman lo balik ke kelasnya masing-masing" suruh Raja pada Bima
"Gue mau ngobatin luka Shel--"
"Nggak perlu Kak" potong Shella dengan halus sambil menatap wajah tampan milik Raja
Bima menghela nafasnya lalu menatap satu persatu teman-temannya sebelum mata elangnya menatap Marvel dengan dalam "Vel. Sorry--"
Marvel mengangguk dan menatap ke-enam temannya yang juga sedang menatapnya
"Kalian balik gih"suruh Marvel pada ke-enam temannya
"Lo gimana?" tanya Buluk dia khawatir pada Marvel. Bagaimana jika nanti Marvel di kepung dan babakbelur oleh anggota Osis yang jumlahnya sangat banyak?
"Percaya sama gue"
Chika tidak setuju "Gue nggak mau! Gue bakalan nemenin lo, Marvel! Gimana pun kondisinya!" Chika sangat bersikeras untuk tetap bersama Marvel walaupun Chika tau Marvel tidak pernah memiliki perasaan yang sama seperti dirinya
"Chika!" Sonya langsung menarik Chika agar ikut dengan mereka meninggalkan Ruang Osis Yulisthira
"Sonya lepas!" Chika terus meronta dan Sonya tetap menyeretnya begitu pun April yang ikut menyeret Chika
Setelah teman-teman Marvel pergi. Marvel menatap Shella yang kini hanya diam, mungkin gadis itu tengah menahan rasa memar dipipinya. Darah disudut bibir tipis perempuan berkacamata itu membuat Marvel merasa bersalah dan juga. Apalagi Marvel pernah melihat dimana wajah Shella penuh dengan lebam dan melihat Rian secara live menampar Shella
"Lo ngapain masih disini?" tanya Raja dengan nada yang tidak suka melihat Marvel yang masih berdiri di depannya apalagi laki-laki itu menatap Shella
Marvel mengabaikan pertanyaan dari Raja. Laki-laki itu mengeluarkan sapu tangan yang dibuat secara khusus oleh Ibu nya dan selalu Marvel simpan di kantong celana SMA nya dan kini Marvel memberikan sapu tangan miliknya pada Shella agar darah yang berada disudut bibirnya berhenti mengalir
Shella menatap sapu tangan itu dengan datar tanpa berniat mengambil apalagi menyentuhnya. Perempuan itu malah masuk ke dalam ruangan Osis untuk melanjutkan rapat dan mengabaikan Marvel. Shella tidak mau tertipu lagi dengan kebaikan Marvel
-------------------------------------------------------
Q: Kenapa baru update? Lama banget up nya
A: Sedih. Voted sama readers nya benar-benar nggak sebanding. Menikmati cerita tanpa meninggalkan jejak:)Akhirnya....
Jangan lupa vote dan komen ya!
Dan share cerita ini ke teman kalian! Jangan lupa follow akun kami ya agar selalu tahu tentang info kapan update lagi
.
.
Mau update lagi kapan?
.
Sekarang thor!
Eits, kalo mau update lagi 50vote + 20 komen ya. Baru kami lanjut lagi
.
.
Ayo silent readers absen disini!
.
.
.
SEE YOU NEXT CHAPTER
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE MARVEL
Teen FictionMarvel laki-laki yang baru saja menginjak kelas 11 di SMA YULISTHIRA yang memiliki kepribadian keras, tangguh dan penuh bertanggungjawab Siapa yang mengusik miliknya maka akan berurusan dengannya Berbeda dengan Shella - Cucu kepala sekolah. Perempu...