M22

714 64 22
                                    

Udah vote belum?

POSSESIVE MARVEL

Gadis dengan kacamata tebal yang bertengger di hidungnya hanya bisa menatap jalanan yang menertawakan kehidupannya. Hati gadis itu bergejolak menahan rasa kesal dan dongkol mengingat lelaki yang sedang duduk disampingnya dan mengendarai mobil bersamanya dengan tenang tanpa rasa bersalah sedikitpun. Rian - Papa nya ralat Shella bahkan tidak ingin mengakui lelaki yang kini satu mobil dengannya. Gadis itu ingin mengumpat dengan keras ketika menyadari bahwa Pak Kowi- supir pribadinya masih belum kembali.

Malam ini adalah malam pertemuan keluarga besar Yulisthira di kediaman Kakeknya. Walaupun ketika berada disana ia selalu terkucilkan dan dipandang sebelah mata karena Shea yang memiliki gangguan jiwa namun gadis itu sangat menghormati Kakeknya dan ia adalah satu-satunya cucu yang menyandang nama Yulisthira sebagai penyempura namanya. Biasanya gadis itu pergi sendiri di temani dengan Pak Kowi namun hari ini adalah hari tersial baginya. Shella yakin bahwa lelaki yang menjabat sebagai Papa nya pasti akan memerankan wajah yang lain untuk menutupi dosanya.

"Sialan!" Tanpa sadar Shella mendesis dengan keras hingga pria yang disampingnya terkejut dan menoleh pada putrinya.

"Sayang, are you okay?" Shella ingin mengeluarkan isi perutnya ketika mendengar suara Rian yang menggema di telinganya. Gadis itu memalingkan wajahnya dan tepat mobil yang ia kendarai mendadak berhenti.

Macet. Shella tersenyum sinis lalu menoleh dengan tatapan tajam pada Papanya yang terlihat santai sambil memainkan ponselnya.

Lelaki paruh baya itu merasa diperhatikan lantas menoleh dan menemukan putrinya yang tengah menatap nya dengan penuh dendam. Rian tersenyum dan menyadari bahwa putrinya sendiri benar-benar membencinya.

"Sebenci itu?" Rian memberanikan diri untuk bertanya tapi bukannya menjawab, Shella malah mengepalkan tangannya dengan keras dan menggertakan giginya lalu mencoba membuka pintu mobil namun terkunci.

Malam ini Rian menyaksikan semuanya.  Menyaksikan putrinya yang tidak nyaman ketika bersamanya, putrinya yang sama sekali tidak bicara padanya dan putrinya yang menatap nya dengan penuh rasa dendam.  Ini semua salahnya dan karakter putri nya terbentuk karena dirinya. Rian menutup perlahan kedua matanya, tamparan dan bentakan yang pernah ia berikan pada putrinya sungguh membuatnya menyesal dan gagal menjadi seorang Ayah. Rian memijat pelipisnya dan menghembuskan nafasnya secara perlahan "Shella, maafkan Papa"

Shella tidak menggubris nya. Gadis itu menulikan pendengarannya.

"Pa--" ucapannya terpotong oleh dering ponsel yang berada di dashboard mobil.

Chika.

Rian tersenyum dan mengangkat panggilan nya lalu mengobrol ria tanpa menghiraukan gadis kesepian tanpa kasih sayang yang sedang duduk disamping nya dengan dress putih yang membaluti tubuhnya. 

Tanpa sadar Shella meneteskan air matanya ketika mendengar candaan tawa bahagia dari Rian dan Chika sedangkan Shea - Mama nya yang berada dirumah sedang berjuang untuk sembuh dari penyakit psikis yang di deritanya.

Pantaskah mereka bahagia diatas penderitaan Mamanya?

Shella menggertakkan giginya, hatinya sangat bergejolak dan otak nya yang sudah terasa panas. Gadis itu menggedor - gedor pintu mobil dengan keras, berharap kunciannya bisa terbuka. Rian panik dan meminta izin pada Chika untuk mematikan telepon nya dan segera menenangkan putrinya.

Shella berusaha menghindar dan melepaskan tangan Rian yang mencoba menghentikan kegiatannya. Shella terus menggedor pintu mobil dengan raut wajah yang ketakutan ketika jarak Papa nya semakin dekat dengannya, "Shella, tenang.." lirih Rian dengan sendu.

POSSESIVE MARVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang