pendekatan pt.2 ଓ⁾⁾

3K 562 40
                                    

pdkt (flashback hwangmini ver.)




aku update kepagian ehe.
Selamat membaca!

















Minhee pernah kepikiran kalo dia nyesel udah save nomor ketua MPK, like, ‘why do I have to meet someone like him, huh so annoying’. Tiap ngechat topiknya pasti random, suka pusing Eunsang kalo disuruh Minhee buat baca history chat mereka.

Setiap Minhee masuk gerbang sekolah, ada Yunseong yang nunggu. Awalnya Minhee enggak ngerasa geer sama sekali, karna ada wakil MPK sama anggota osis yang lain. Tapi tatapan kakak kelasnya itu beda banget pas liat dia.

Sekitar 10 menit sebelum bel masuk, anggota osis pasti keliling ngecek tiap kelas satu persatu, sekedar nengokin kepala kedalam doang dari pintu atau gak ngelirik sekilas dari jendela. Tapi Yunseong beda, dia malah masuk kedalem kelas, nyamperin meja Minhee dan bilang,

“Baca do’anya yang bener, dek. Biar ilmu nya masuk ke otak dan jadi berkah, enggak sekedar masuk kuping kanan keluar kuping kiri doang.” Dan lagi, Minhee gamau ngerasa geer.

Yang ketiga, setiap bel istirahat Minhee sering dibawain jajanan sama Yunseong. Padahal dia selalu dibawain bekal sama Mama nya, bahkan Minhee pernah kabur dari kelas sebelum pelajaran bubar buat menghindar dari manusia Hwang itu, tapi ujungnya malah ketemu dikoridor. Poor Kang Minhee.


“Minhee! Saya boleh minta tolong?”

“Iya kak?” tanya Minhee yang baru kelar ngetik proposal karna anggota osis baru selesai rapat.

“Kamu bisa kelantai 3, kelas nya kak Shuhua ngambil surat izin buat ekskul paskib untuk hari jumat nanti?” kata Minju, si kakak sekretaris Osis.

“Kelas kak Shuhua, ya kak?” tanya Minhee lagi.



“Iya, kelas nya kak Yunseong juga.” Deg! Kepala Minhee pusing.

“I-iya kak, saya beresin ini dulu.” jawab Minhee sambil beresin laptop dan alat tulisnya yang lain. Setelah itu cabut pergi keruang kelas kak Shuhua.

Minhee termaksud junior favorit dikalangan kakak kelas, entah itu kelas 11 atau kelas 12. Jadi setiap Minhee dibabuin sama senior, ya harus terima, pencitraan istilahnya. Halah! Tayi koceang, kalo kata Dongpyo.

“Eh! Eh! Dongyun!” orang yang namanya dipanggil, dateng ke Minhee. “Temenin gue yuk!”

“Kemana, jir? Kok tumben?” tanya Dongyun bingung.

“Kelas kak Yunseong.”

“HAHAHAHAHAHAㅡ”

Minhee sinis, “Kenapa lo ketawa?”

“Ngapain lo kesana? Ibaratnya tuh masuk ke kandang singa, dah tau takut sama kak Yunseong masih aja mau nyamperin.” hardik Dongyun.

Iya Minhee takut sama Yunseong, takut tambah kegeeran plus buffer.

“Gue emang mau ke kelas kak Yunseong, tapi bukan buat ketemu dia.” jawab Minhee, “pokoknya temenin ya ya ya?” Dongyun iyain ajakan Minhee.

Dongyun sama Minhee sudah berdiri didepan ruang kelas kakak senior, banyak suara yang bisa mereka denger dari luar. Pokoknya berisik banget. Dan tiba-tiba pintu kebuka,

“Loh? Minhee?” Minhee neguk ludahnya susah payah dan malah ngumpet dibalik badan Dongyun, itu suara Yunseong.

“Kak Shuhua nya ada, kak?” tanya Dongyun to the point.

“SHA! SHASHA! ADA YANG NYARIIN NIH.” teriak Yunseong dari pintu kelas.

“Suruh masuk!” Minhee langsung narik tangan Dongyun, masuk kedalam kelas itu ngelewatin Yunseong sambil nundukin kepalanya.

“Ohh! Minhee ya? Yang disuruh Minju buat ngambil surat izin?” tanya Shuhua.

“Iya kak.” Shuhua ngeluarin map dari dalem tasnya dan ngasih beberapa lembar kertas ke Minhee, “makasih kak.”

“Iya, sama-sama.”

Waktu Dongyun sama Minhee mau keluar pun, Yunseong masih berdiri dipintu atau lebih tepatnya nyender dipintu kelas. “Lo jalan duluan.” suruh Minhee, dia balik nunduk lagi pas ngelewatin Yunseong.

“Dek, kepalanya diangkat nanti malah nabraㅡ” GUBRAK!

“ADOH!” belum selesai Yunseong mingkem, Minhee beneran jatuh, kesandung tong sampah. Dongyun nahan ketawa.

Kepala Minhee makin nunduk, setelah Yunseong ikutan jongkok nyamain tinggi mereka. “Ayo dek, jangan nolak. Kaki kamu pasti keseleo,”

Dongyun manggut seolah iyain omongan Yunseong buat meyakinkan Minhee, “nurut aja.” bisik Dongyun selagi nolong Minhee buat naik ke punggung Yunseong.

“Dongyun bisa anterin surat izin ini keruang osis?” kata Yunseong, “ke Minju.”

“Iya, kak. Bisa.” Dongyun pergi, jadilah Yunseong cuma berdua sama Minhee. Selama digendong Yunseong pun, Minhee ga berani ngomong.



“Dek?”

“Iya, kak.” jawab Minhee.

Yunseong senyum tanpa Minhee tau, “kamu kenapa nunduk terus? Lain kali harus hati-hati ya, nanti kalo kesandung lagi, siapa yang mau gendong kamu kayak begini?”


Dan dari kejadian inilah Minhee selalu kegeeran kalo dirinya ada sangkut-paut sama Hwang Yunseong.


____________________________________















HELLO, YOU KNOW WHAT IT IS?
ANNYEONG HASEYOOO!!

HELLO, YOU KNOW WHAT IT IS? ANNYEONG HASEYOOO!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This is TRIO COKI-COKI

gen Z [ hwangmini ; keumpyo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang