berantem ଓ⁾⁾

2.5K 416 42
                                    

“Gue liat lo gapernah berantem sama kak Yunseong,” kata Dongpyo, “ga kayak gue sama Donghyun.”

Minhee ketawa, “lagian masih bocah-bocah pacaran, masih tengil juga.”

“Tapikan gue pengen liat kalian marahan.” kepalanya malah digetok pake kotak pensil sama Minhee tapi Eunsang setuju sama omongan Dongpyo.

Dia juga pengen liat Minhee berantem sama pacarnya, “ayolah sekali doang kok.”

“Sini deh, gue punya ide.” kata Dongpyo sambil ketawa jahat.

Minhee was-was karena emang hubungan nya sama Yunseong belum ada masalah yang bener-bener parah dan bikin mereka gelut, “Pyo! Kalo gue diputusin gimana?”

“Ga mungkin, gue tau dia cinta mati banget sama lo. Percaya sama gue, oke?”


























Setelah ngasih ide jahat itu, Minhee langsung pulang ke rumah dan menyiapkan diri buat ngajak Yunseong berantem. Dia nyari gopro punya sepupunya dan naruh di atas meja belajar yang jangkauan nya sejajar sama tempat tidur terus Minhee nyalain gopro itu.

“Dongpyo ga ada kerjaan banget nyuruh gue beginian.” gerutu Minhee sambil mengeluarkan sebuah kotak pipih dari dalam totebag, “ini apaan sih namanya?”

“Disino Eyeshadow Palette.” ucap nya terbata-bata lalu membuka kotak itu, “banyak banget warna nya.”

“Oke, gue mau telpon kak Yunseong dulu, biar mau kesini.” Minhee merogoh tasnya, nyari hp dan langsung nelpon kaka pacar. Tentu dengan loud-speaker,




“Kak?” ucap Minhee, “dimana sekarang?”

“Baru selesai kumpul sama anak Himpunan, kenapa?”

“Aku sendirian di rumah, mau mampir?” basa-basi.

“Oke, mau dibawain ceker mercon?”

Mata Minhee berbinar, “iyaaaaaaa, kalo udah sampe bilang ya!” sambungan mereka terputus, “oke target masuk jebakan, untungnya ngantri ceker mercon lumayan lama.”

Dia ganti pakaian, pake celana pendek rumahan sama sweatshirt lengan panjang yang modelnya agak longgar. Setelah itu jari-jari lentiknya mengoles pelan eyeshadow berwarna ungu dan coklat kesekitar leher serta garis bahunya.

Ide gila yang Dongpyo rencanain itu adalah Minhee buat semacam hickey dileher, bahu sama perut. Supaya Yunseong kepancing, ide itu muncul karena beberapa hari lalu dia enggak sengaja lihat satu cupang atau bercak kemerahan dileher Minhee.

Kulit putihnya nampak kontraks dengan warna eyeshadow itu, “bego banget dah, semoga kepancing.” lalu merapikan kembali pakaian nya. “Pyo, kalo lu nanya gue dapet satu set eyeshadow ini darimana. Jawaban nya ini punya sepupu gue.”

“Tau gak, Kang Lena? Si centil jembatan TekSas.” ucap Minhee, kenapa sepupu Minhee disebut ‘si centil jembatan TekSas’? karena Lena itu centil dan suka banget bolak-balik dari Fakultas Teknik ke Fakultas Sastra, oke skip.

Selang beberapa menit Yunseong nelpon lagi, ngabarin baru selesai ambil orderan ceker dan baru mau berangkat ke rumah nya.

“Siap-siap!” Minhee mengeberesin semua barang-barang nya dan langsung goleran di atas kasur sambil main hp, kemudian terdengar suara motor masuk ke halaman rumah.



“Sayang?”

“Di kamar!” jawab Minhee.

Yunseong masuk kedalam kamar, “ini pesenan kamu.” cowok itu mau naruh kantong plastik diatas meja belajar nya tapi langsung Minhee tahan.

“Eh! Eh! Kita lesehan aja, gapapa kan?” sambil menyengir dan Yunseong mengangguk dengan tatapan bingung karena Minhee tampil beda hari ini.

Setelah itu, Yunseong juga sudah duduk anteng lesehan dikarpet kamarnya sedangkan Minhee masih di atas kasur dengan posisi sedikit membungkuk, memperlihatkan sedikit bahu polosnya.

“Bahu kamu kenapa?” tanya Yunseong dan ikut duduk di atas kasur, muka Minhee kelewat polos padahal dalem hatinya udah teriak heboh.

“Apa? Bahu aku emang kenapa?” tanya Minhee ulang sambil melirik sekilas bahunya.

Yunseong sedikit narik bagian leher sweatshirt yang agak longgar itu, “kamu habis ngapain?” Minhee neguk ludah karna suara pacarnya itu mulai beda, “Aku tanya kamu habis ngapain?”

Seketika dia gagap dengan sendirinya, “a-aku ga habis ngapa-ngapain, kak.”

“Kamu bohong?” dan tengkuk Minhee ditariknya sampe jarak muka mereka deketan, “sebanyak ini? Minhee! aku gak suka kamu jadi pembohong.”

“Jujur sama aku, siapa yang buat tanda sebanyak ini dileher sama bahu kamu?” kata Yunseong dengan sigap narik sedikit ujung pakaian yang Minhee pake dan bercak keunguan juga bisa dia lihat diperut pacarnya itu.

“Kak, a-aku minta maaf...” Minhee menunduk dan menggigit bibir bawahnya, pura-pura ketakutan, “jangan marah ya?”

“Ya, tergantung.”

“Kak Junghwan.” salahin Eunsang kenapa mengkambinghitamkan kakak sepupunya sendiri.

“Aku harus kasih pelajaran ke dia.” Yunseong langsung beranjak mau keluar dari kamar, udah keliatan banget murka.

“Kak, tunggu!” tapi Minhee tahan dan langsung peluk pacarnya dari belakang, “ada yang mau aku omongin.”

“Entar aja bisakan?” bentak Yunseong, “aku mau hajar si Junghwan dulu.” lagi-lagi ditahan Minhee.

“Denger aku dulu, oke?” ucap Minhee menenangkan pacarnya, “kamu cemburu, hm?”

“Iyalah, berani-berani nya dia menyentuh kamu sejauh itu.” jawab Yunseong, “gimana aku enggak cemburu?!”

Oke, ini beneran udah dibatas Yunseong marah. Minhee tuh tipe orang yang enggak tegaan, “a-aku cuma ngerjain kakak, hehe.”

Yunseong cengo, “aPA???” lalu Minhee ngambil micellar water dan kapas yang ada di dalem kotak obat lalu mengusap lehernya.

“Tara!” karena penasaran Yunseong ikutan ngusap juga dan mengendus nya sebentar.

“Terus maksud kamu Junghwan itu?”

Minhee nyengir, “akal-akalan Eunsang aja itu mah.” Yunseong manggut-manggut sok ngerti padahal dia masih enggak ngeh sama situasi, “Jangan marah! Tadi kan udah dibilang!” protes nya.

“Aku juga bilangkan, ya tergantung!” bales Yunseong gamau kalah, “karna kamu udah ngerjain aku, jadi kamu harus dihukum!”

“Eh! Ceker-ku entar dingin, mau makan dulu.” typu muslihat Kang Minhee tapi Yunseong ga sebodoh itu buat percaya, dengan sekali dorong badan Minhee sudah oleng keatas kasur dan Yunseong ikutan naik.

“1:1, kita seri.” lalu mengigit pelan bibir Minhee, keblasan dan gopro nya lupa dimatiin 😶😶




kkeut!

















visualisasi baju Minhee

makin tydack jelas book ini, apa aku udahin aja ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

makin tydack jelas book ini,
apa aku udahin aja ya?

kayak 2 kali update lagi end, gitu🤔

gen Z [ hwangmini ; keumpyo ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang