Pagi ini begitu cerah sekaligus dingin, dihiasi dengan gumpalan salju lembut menuruni langit Seoul. Sudah 2 bulan setelah kejadian penculikan Jaemin, yang artinya sudah 2 bulan pula Renjun menjadi 'putri tidur'.
Hyunjin setia menunggunya sadar. Kini sang dominant sibuk mengganti rangkaian bunga dalam vas.
Setelahnya pria itu bergegas duduk dan menggenggam jemari mungil milik Renjun.
"It has been 2 months, why don't you open your eyes?"
Ia mengecup jemari itu, "Kapan kau membuka matamu? Aku begitu merindukanmu."
Hyunjin merunduk dan menitikan airmata. Terasa begitu sakit melihat cintanya tak kunjung sadar.
Jemarinya menggenggam erat tangan Renjun.
"H-hyunjin."
Lirihan itu mengejutkan Hyunjin. Ia mengangkat kepalanya, mendapati cintanya telah sadar walau masih lemah.
"Astaga Tuhan ku, Renjun kau kembali."
Ia segera menekan tombol pemanggil dokter, bibir nya tak henti mengucap syukur sambil mengecup jemari Renjun.
"Thank God, I miss him so bad. Thank you for letting him back, I'm afraid if I must losing him. Thank you, God."
Begitu dokter datang, Ia mengambil jarak untuk menghubungi kawan-kawannya. Membagikan berita bahagia yang telah dinanti-nanti.
- - -
"GUYS, RENJUN SADAR!" Jerit Chenle.
Yang lainnya memekik bahagia setelah mendapatkan kabar yang sama.
"Kita harus segera kesana!"
Felix mengerutkan keningnya, "Eitss tunggu dulu!"
"Kalian memang mau kesana dengan tangan kosong?" Chenle, Jaemin dan Haechan saling berpandangan.
"OIYA!"
Begitulah kehebohan keempat submissive itu menyambut kembalinya sang sahabat.
Mereka menghabiskan sekitar 1 Jam berkeliling guna mencari buah tangan yang pas untuk Renjun.
Hingga akhirnya pilihan mereka jatuh pada,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
