[8]

34.4K 3.7K 791
                                    

Ps. HAPPY READING❤️
➖➖➖➖➖➖🖤➖➖➖➖➖➖

Jeno menatap dalam Jaemin yang tertidur dipelukannya. Sejak awal, Ia tau konsekuensinya. Membiarkan Jaemin berkeliaran disekitarnya akan mengundang banyak kejahatan.

Bukan,

Jeno tidak takut dengan kejahatan yang merupakan sebagian dari dunianya. Ia lebih takut kehilangan Na Jaemin yang kini telah menduduki singgasana hatinya tanpa Ia sadari.

DRRT!

DRRT!

'Hyunjean is calling'

Tanpa basa-basi Jeno mengangkat panggilan itu.

"Halo Jen?"

"Hm? Ada apa?" Jawab Jeno sekenanya.

"Ancaman untuk membunuh Huang Renjun benar-benar ampuh! Ia langsung menceritakan semuanya dan dari yang kusimpulkan, Ia murni mendekati Jaemin untuk melindunginya."

Jeno mengangguk, "Kenapa kau bisa seyakin itu?"

"Anak ini memohon-mohon padaku, Ia berkata ingin melindungi Jaemin."

"Hm baiklah, aku mengerti. Tapi Ia harus terus berada di bawah pengawasanmu."

"Laksanakan, Jen! Sekarang apa tugasku?"

Jeno berpikir sejenak, "Tidak ada, memangnya kenapa?"

"Baguslah, ada sesuatu yang harus ku lakukan. Bye!"

Ia mengela nafas lega begitu mengetahui Renjun berada di pihaknya.

Jeno membiarkan ponselnya tergeletak di lantai, Ia mendekati Jaemin dan memeluknya erat.

Biarlah pemuda manis ini tak mengetahui siapa Ia sebenarnya.

Biarlah waktu yang menjelaskannya kepada Jaemin.

- - -

Bagi Jaemin, terlahir di keluarga konglomerat yang harmonis merupakan sebuah berkah.

Keluarganya selalu menyempatkan waktu luang untuk sekedar bercengkrama.

Ibunya selalu mengatakan, 'Suatu saat nanti kamu akan menemukan sumber kebahagiaan lain selain kami.'

Dulunya Jaemin kecil tidak paham, tetapi sekarang Ia paham.

'Ibu, Nana bertemu dengan si sumber kebahagiaan lain. Bolehkah Nana jatuh cinta padanya yang tengah mendekapku?'

- - -

Suasana kamar Renjun terasa begitu canggung, sang pemilik kamar tengah asik memainkan jemarinya tanpa peduli dengan seseorang di hadapannya.

"Sampai kapan kau memperhatikan jarimu seperti itu, Huang?" Renjun menggigit bibirnya, tak berniat membuka suara.

Helaan nafas dan suara langkah kaki terdengar mendekatinya, kini Hyunjin berjongkok di hadapan Renjun.

DADDY JENO || NOMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang