Mimpi Pertama

60 3 0
                                    

Terbangunlah aku dikala mimpiku belum sampai di penghujung. Sambil membuka layar hp ku, "Bu, benar gak sih ini jam 6.45 ?" Tanya aku panik.
"Iya Fajar !, Ibu sudah berkali-kali membangunkan mu, kamu tetap saja tertidur" dengan nada menggerutu.
"Ini kan hari pertama mu masuk sekolah, ayo Nak bergegaslah !". Ibu menatap ku dengan penuh harap agar aku segera bergegas. "Iya bu" jawab ku penuh cemas.

Tidak seperti nama ku, aku kali ini bangun kesiangan akibat mimpi yg aku alami sebagai bunga tidur menyelimuti lelap ku.

Setelah bersiap-siap.

Bergegas aku menghidupkan motor astrea yg sudah mulai haus kaki-kakinya. "Kata Ayahku, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, hahaha" berkata dalam hati sambil menunjukkan kesombongan, seolah-olah terlambat adalah hal yg menyenangkan bagi anak SMA.

Setelah berjalan beberapa menit, jalanan sudah kian ramai - kemacetan tak terelakan menghampiri, aku yg sudah separuh perjalanan- sambil ditemani playlist lagu akustik dengan nada-nada fals aku menirukan lagu yg aku dengar menikmati perjalanan pertama ku menuju ke Sekolah.

"Hey ! Lewat sini. Dasar pemalas ! Lihat sekarang jam berapa ?" Tegur Satpam Sekolah yg berperawakan tinggi besar.
"Iya Pak, Maaf". Dengan nada ketakutan. Aku membelokan motor ku ke arah jalan yg ditunjukan oleh Satpam tersebut, sambil berpikir bahwa perjalan menyenangkan tadi seolah-olah tak mampu menutupi rasa kesalahan ku ketika tiba di Sekolah.

"Sana masuk, dorong motornya dan temui Bapak itu !" Tegas Satpam itu memerintah. Dengan langkah penuh salah- rasa ketakutan akan dimarahi pun begitu memuncak ketika Guru itu sudah melihatku berjalan tergontai-gontai memasuki lapangan parkir siswa.

"Hey Nak !, ini jam berapa ?!" Tegur Guru itu penuh wibawa "Kamu ini baru jadi murid baru sudah datang terlambat, memalukan !". Menegaskan betapa salah dan fatalnya aku, membuatku seolah tak punya rasa semangat di tahun ajaran baru hari pertama masuk sekolah.

Setelah nama ku dibukukan dalam daftar siswa yg terlambat dan mendapatkan beberapa nasihat- Aku mulai lesu atas kesalahan ku- Aku berjanji bahwa Aku malu dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

Akibat kejadian itu, mimpi yg semalam yg Aku alami pun seolah bukan hanya menjadi bunga tidur semata, melainkan sebagai kambing hitam yg menyebabkan ku terlambat datang ke sekolah.

Setelah memikirkan kejadian itu, tak lama kemudian terdengar pengumuman selepas upacara bendera hari senin, anak-anak siswa-siswi baru diperintahkan untuk mengikuti apel sebagai tanda pembuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Dengan rasa penuh kegelisahan menyelimuti diri- terlihat dari raut wajah ku yg selalu mengerutkan dahi, akibat kejadian yg ku alami tadi selalu membayang-bayangi.

Dengan keadaan tertekan batin, masuklah aku ke dalam sebuah barisan siswa-siswi baru yg penuh gairah dan semangat memulai karir pendidikan di jenjang SMA- berbeda dengan ku yg masih menunjukan raut wajah penuh salah yg perlahan mulai kututupi.

"Hey Bro" seorang menegur ku dengan menyentuh pundak.
"Hai" sahut ku tak bergairah.
"Lo sakit, Bro ?" Tanya ia.
"Enggak Bro, Gua tadi terlambat, terus dimarahin sama Bapak itu yg tadi di depan gerbang" Jawab aku seolah tak terjadi apa-apa.
"Oh, santuy Bro, namanya juga kita anak baru, wajarlah" Jawab ia yg bahkan kami tidak sempat berkenalan.

Mendengar ucapan itu, aku pun mulai kembali bergairah dan bersemangat, seolah merubah suasana hatiku yg tadinya gelap tak semangat, menjadi cerah bergairah.
"Ini saatnya aku menikmati hari pertamaku sekolah"

Hari pertama seperti pada umumnya kami diberi pembekalan materi sampai ke detail-detailnya dari a sampai z semua dibahas tuntas guna memenuhi kegiatan kami selama 3-4 hari kedepan- menit berlalu dari detik ke detik sampai tiba waktunya di penghujung waktu pulang sekolah.

Seperti Fajar dan Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang