LF 3

900 107 9
                                    

Cuz aja ya

Jangan lupa votmennya ya

Seminggu sudah Sooji bekerja di WIN CORP.

Sooji merasa seperti diforsir tenaganya. Entah itu disengaja oleh Sehun atau bukan.

"Sajangnim, pukul 15.00 ini kita ada pertemuan dengan tuan Chang dari China di restoran hotel Shindong." Kata Sooji.

"Hm. Persiapkan dirimu dan semua berkas yg dibutuhkan." Titah Sehun.

"Aegaesimnida sajangnim. Saya permisi keruangan saya sebentar." Pamit Sooji.

Sehun hanya mengangguk. Kemudian Sooji pun melangkah keruangannya untuk bersiap di meeting dan sekaligus makan bersama nanti.

Setelah Sooji masuk ruangannya Sehun nampak menghembuskan nafas gusar. Dari tadi entah apa yg terjadi dengannya. Oh, bahkan sejak hari pertama Sooji bekerja perasaan aneh menyusup dalam hatinya. Ada rasa senang, ada rasa kecewa dan panas, ada juga rasa penasaran. Tapi entah kenapa Sehun seakan kelu saat sudah berhadapan dengan Sooji.

Tok tok tok.

Pintu ruangan Sehun di ketuk.

"Masuk." Titah Sehun.

Ternyata itu adalah Choi Ji Yong, sekretaris Sehun.
"Sajangnim, tuan Lee ingin menemui anda." Katanya.

"Suruh dia masuk." Titah Sehun.

"Ye, sajangnim." Sahut Ji Yong. Lalu keluar untuk mempersilahkan Lee Jongki memasuki ruangan Sehun.

"Brother." Panggil Jongki dramatis.

Sehun masih tak memalingkan pandangannya dari berkas-berkasnya.
"Waeyo?" Tanya Sehun tanpa menatap Jongki.

"Tidak, aku hanya ingin memberitahukan malam ini aku dan karyawan-karyawan ingin membuat pesta kecil penyambutan karyawan baru. Apa kau ingin ikut?" Tanya balik Jongki.

Baru Sehun ingin menjawab, pintu ruangan Sooji terbuka disertai kemunculan Sooji yg melangkah mendekat.

"Eoh, selamat siang manajer Lee." Sapa Sooji ke Jongki.

"Ne, Sooji-ah, saya dan beberapa karyawan membuat pesta kecil untuk menyambut kalian para karyawan baru. Kau harus datang ya." Kata Jongki antusias.

"Eoh, jinjja? Kapan itu?" Tanya Sooji yg sedikit gusar.

Tentu gusar, karna setahunya yg namanya pesta, mau besar atau kecil, makanan dan minumannya pasti yg tidak bisa dikonsumsinya. Mana mungkin dia langsung menyatakan penyakit turunannya di depan orang yg baru dikenalnya.

"Malam ini. Kau pulang dulu saja nanti pukul 19.00 akan kujemput." Sahut Jongki percaya diri.

"Hmmm, ba-baiklah." Kata Sooji yg merasa tidak enak menolak.

"Tidak. Dia pergi dengankun habis rapat pukul 15.00 ini saya ada perlu lagi, jadi biar sekalian kami berangkat bersama ke restoran." Tegas Sehun tiba-tiba.

Tentu hal itu membuat Jongki mengernyit heran dengan sikap Sehun.

"Eoh, arraso. Tempatnya di restoran Moolight. Baiklah, karna urusanku sudah selesai saya permisi dulu." Pamit Jongki. Lalu melangkah keluar ruangan.

Sehun tampak bernafas lega.

"Hm, jeosonghamnida sajangnim, tapi bukankah setelah rapat dengan tuan Chang kita sudah tidak ada jadwal lagi?" Tanya Sooji bingung dengan perkataan Sehun tadi.

Sehun tersentak, lalu dia kembali memulihkan sikap datarnya.
"Ekhem, turuti saja perintahku. Atau tidak kupecat." Sahut Sehun dingin.

Sooji pun hanya mengangguk patuh. Karna tentu dia belum ingin dipecat sebelum menjadi nyonya Oh.

LOVE FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang