Aku coba up lagi ye. Semoga feelnya bisa dpt. Krn sekali lagi aku ngantuk tp masih blm bs tidur.
Pokoknya jgn lupa. Votmen itu kudu ye...
Met baca.
Keesokan harinya Sooji kembali bekerja. Namun suasana ruangan CEO dengan asistennya itu terasa canggung. Dari ruangan Sehun, dia tidak bisa konsentrasi. Entah kenapa sewaktu Sooji ijin tidak masuk kerja kemarin Sehun malah merenov kecil ruangan Sooji dengan memasang CCTV.
Dan sekarang yg dia lakukan hanya memperhatikan gerak-gerik Sooji dari CCTV yg terhubung dengan laptopnya.
Dari laptop terlihat Sooji mengetik keyboard komputernya sambil sesekali melihat berkas yg diketiknya.
Tak lama terlihat dia mengangkat telpon dari ponselnya. Sehun penasaran, siapa yg menelpon Sooji. Akhirnya diapun menyalakan perekam suara dari CCTVnya.
"Hehe... baiklah aku akan kesana. Sekalian bernostalgia di taman dulu kita pernah berpiknik bersama. Tapi kau tidak boleh telat eoh Ye ye."
Ye Ye...
Sehun tahu siapa sosok dengan panggilan tersebut yg diberikan dari Sooji. Pria keturunan China-Korea yg dekat dengan Sooji yg bernama Liu Ye.
Mengingat pria itu rahang Sehun menjadi mengeras karna menahan emosinya yg mendadak naik.
Dia yakin Liu Ye menyukai Sooji. Itu terlihat dari matanya saat menatap Sooji.
Namun Sehun masih belum memahami perasaannya. Kenangan saat menyukai So Eun dulu yg tidak terbalas membuatnya enggan mengakui adanya cinta. Dia takut saat sudah jatuh pada Sooji, Sooji malah meninggalkannya, entah dengan bersama orang lain, ataupun meninggalkan dunia ini.
Pintu ruangan Sooji terbuka sehingga reflek Sehun langsung menutup laptopnya sambil menoleh gugup ke Sooji.
Sooji mendekati meja Sehun dan mengangguk sedikit.
"Saya ingin membacakan jadwal anda. Sajangnim akan rapat dengan Chung Hwa company untuk membicarakan lanjutan proyek tahap kedua pada pukul 14.00. Kemudian pada pukul 16.00 ada makan bersama Lee Minho-ssi. Demikian jadwal untuk hari ini." Ujar Sooji.
"Kau akan keluar untuk makan siang?" Tanya Sehun yg terdengar tidak nyambung oleh Sooji.
"Hm... ne." Sahut Sooji singkat.
"Apa tidak bisa menemaniku makan siang?" Tanya Sehun dengan menatap lekat Sooji.
Sooji heran dan bingung dengan sikap Sehun.
"Hm... aku sudah..."
"Sudahlah. Lupakan. Kau pergilah." Potong Sehun diikuti berpura-pura membereskan kertas-kertas di mejanya.
"Ne. Saya permisi sajangnim." Ujar Sooji sambil mengerutkan dahi bingung, namun tetap pergi keluar dari ruangan Sehun.
Setelah Sooji keluar Sehun jadi mengacak rambutnya frustasi. Dia merutuki sikapnya barusan yg kembali ingin mendekati Sooji. Mana mungkin Sooji masih mengharapkannya. Dia terlihat tenang saja setelah memutuskan perjodohannya.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Siang ini Sooji dan Liu Ye berjanji untuk makan siang bersama di taman sekitar sungai Han. Sedikit mengingatkan kenangan mereka sewaktu masa kuliah libur Sooji kadang pulang ke Korea untuk berlibur. Dan di semester ketiga waktu itu pertama kali dia membawa Liu Ye ikut berlibur di Korea.
"Suasananya masih sama." Ujar Liu Ye sambil memakan makanan yg dibawanya.
Begitupun dengan Sooji yg memang sudah terbiasa membawa bekal makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOREVER
RomancePerjodohan Sehun dan Soo Ji sudah lama sekali. Orang tua mereka bahkan kakek nenek mereka bersahabat. Meski sudah lama dijodohkan para orang tua tidak pernah memaksa mereka. Sehun tidak mencintai Soo Ji. Sedangkan Soo Ji sangat mencintai Sehun. Apak...