Akhirnya, wp ku balik. Oke kita up lagi. Jgn lupa votmen ya
Keadaan menjadi berbeda sekali dalam hubungan Sooji dengan Sehun. Sehun berubah jadi workholic sampai selalu pulang jam 12 malam. Dia selalu mengalihkan pikirannya dari Sooji. Apakah Sehun menyadari kesalahannya? Entahlah, dia masih saja tidak mau menegur Sooji meski mereka seruangan.
Sedangkan Sooji, keadaannya juga memprihatinkan. Setiap pulang kerja gula darahnya terus naik, sampai dia harus menyuntik insulinnya melebihi dosis. Ini juga karna dia stres memikirkan Sehun. Meski dia merasa lelah dan memutuskan hubungan, tetap cintanya tidak bisa luntur pada Sehun.
"Nona muda, apakah sudah bisa bangun?" Tanya Bong ajjumah.
"Ne. Aku ingin makan sesuatu, ajjumah." Sahut Sooji lirih.
Hari ini setelah pulang kerja Sooji langsung pingsan di depan pintu apartemennya setelah dibukakan pintu oleh Bong ajjumah. Sontak semuanya kaget. Terutama Kim Junmyeon yg sigap waktu mendengar ketukan pintu Sooji dia langsung keluar dari unitnya diseberang unit Sooji dan terkejut melihat Sooji yg sudah tergeletak di depan pintu unitnya.
Setelah Junmyeon diam-diam menyelidiki apa yg terjadi barulah dia tahu apa yg terjadi. Ini semua karna ego kedua pasangan yg saling tidak mau mengalah.
"Baiklah, sebentar saya masakan." Kata Bong ajjumah.
Kemudian Bong ajjumah segera keluar dari kamar Sooji untuk menyiapkan makanan untuk Sooji.
Kemudian Junmyeon pun memasuki kamar Sooji sambil berjalan santai dan duduk di kursi samping ranjang.
"Ck, aku heran kenapa kalian tidak mau menghilangkan ego kalian. Kalau dia tidak mau mengalah kau relakan saja dan berdamai. Jangan bilang putus tapi hati dan pikiran masih mendamba." Ujar Junmyeon kesal.
Sooji yg sudah lebih baikpun hanya tersenyum geli melihat ekspresi Junmyeon.
"Ne, arraso oppa." Sahut Sooji.
"Besok kau harus libur. Kita ke dokter Zhang untuk memeriksa keadaanmu." Ujar Junmyeon tegas.
"Mwo? Andwe, oppa. Aku masih banyak pekerjaan yg belum selesai. Aku mau mengerjakannya dulu." Sahut Sooji.
"Andwe, Sooji-ah, kali ini tidak ada bantahan. Aku akan mintakan ijin untukmu." Tegas Junmyeon.
Sooji terlihat gelisah. Tapi dia tidak bisa apa-apa.
"Oppa, chakkamanyo, tapi tolong jangan bilang aku sakit." Ujar Sooji memelas.
Junmyeon menghela nafas sejenak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heran. Untuk apa Sooji harus menyembunyikan penyakitnya itu?
"Arraso. Aku akan bilang ini urusan keluarga." Sahut Junmyeon.
"Gommawo." Ujar Sooji tersenyum manis.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Hari ini kembali Sehun menyibukkan diri lagi demi mengalihkan pikirannya dari Sooji. Tapi tiap malam dia selalu bermabukan di apartemennya sendiri untuk mengalihkan pikirannya yg selalu dipenuhi oleh Sooji.
Genap sudah dua minggu Sehun menjadi workholic karna ingin berusaha melupakan Sooji mengingat kekesalannya melihat Sooji yg memutuskan hubungan dan pergi dengan pria lain.
Sekarang dia mulai merasa jenuh. Kenyataan pikirannya tidak bisa teralihkan.
"Apa aku memang sudah mencintainya?" Gumam Sehun bermonolog.
Kembali dia menghela nafas untuk kesekian kali.
Tiba-tiba pintu ruangan terketuk. Sehun sedikit tersentak. Lalu berikutnya Sehun sedikit menyunggingkan senyumnya karna dia pikir itu pasti Sooji.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOREVER
RomancePerjodohan Sehun dan Soo Ji sudah lama sekali. Orang tua mereka bahkan kakek nenek mereka bersahabat. Meski sudah lama dijodohkan para orang tua tidak pernah memaksa mereka. Sehun tidak mencintai Soo Ji. Sedangkan Soo Ji sangat mencintai Sehun. Apak...