22 Juli ,
Masih hari yang sama, setelah berakhir dengan rutinitas harian menunggumu lewat, akupun ingin bergegas pulang. Karena berada di sekolah hanya akan menambah volume rindu ini menjadi lebih menggebu lagi.Seperti biasa, aku akan menunggu bis di halte. Aku pun duduk di kursi halte , sendirian. Aku hanya ingin duduk tanpa ada gangguan, dan berharap bis ini cepat datang karena aku punya selusin tugas yang harus segera aku kerjakan, agar aku tak perlu begadang. Aku tak bisa begadang lebih tepatnya.
Bis tak kunjung datang, entah ke mana. Aku sudah mulai was-was karena saat itu hari sudah sore. Bahkan aku sudah bisa melihat senja di ujung pandanganku. Akupun memutuskan untuk berjalan kaki berharap ada seorang pangeran yang datang, tapi nyatanya tidak. Dan aku sampai di rumah pukul 08:59. Lama sekali aku berjalan.
Aku pun duduk karena kelelahan. Jika aku tak ingat ada tugas sudah pastinya aku akan tidur dengan pulas. Namun nyatanya aku harus menyelesaikan tugasku. Hingga larut malam.
...
23 Juli
Aku berangkat sekolah seperti biasa. Tak ada yang aneh. Dan akupun tak berharap ada yang aneh di hari ini. Aku sangat lelah dengan kemaren, setidaknya hari ini harus baik baik saja.
Aku hanya ingin melamun sendirian saat jam istirahat, tak ingin ada apa apa.
" Kau tak apa?"