"Kau tak apa?"
Aku sempat berpikir keras, harus kujawab apa. Lalu dengan cepat aku jawab
"Tidak apa apa ,hehe" , aku masih tetap menunduk, tak berani melihat ke arahnya.
Apakah ada yang salah dengan hari ini? Aku berharap agar hari ini biasa biasa saja. Namun, apakah ketidakbiasaan ini bisa aku tolak?
Bayangkan, orang itu, orang yang tak pernah ku berani mendekatinya. Apalagi berbicara. Aku hanya mampu untuk sekedar melihatnya. Kini dia ada di depanku, menanyakan apa aku baik baik saja atau tidak. Tentu saja aku tak bisa menyebut ini adalah hal biasa.
"Hei " , dia mengagetkanku.
" Jangan melamun, hari ini terlalu indah untuk sekedar kau habiskan waktunya untuk melamun. Iya kan?"Aku tak begitu mengerti apa yang ingin dia sampaikan, aku hanya ingin mendengarkan. Semua orang berkata kau orang yang dingin dan pendiam, lalu kenapa kau mau berbicara denganku. Tidak mungkin karena ada sesuatu seperti itu. Mungkin dia hanya kesepian.
"Duluan"
Tiba-tiba saja ia pergi, mungkin hatiku masih ingin dia di sini. Namun aku tak ingin dia tau apa yang ada pada hati ini, karena tak mungkin dia bisa menerima rasa ini. Namun akan kuabadikan kejadian ini, di hati.
Bukan manusia jika tak terus berharap.
Mungkinkah?