Ahra POV
Mataku tertuju pada butiran titik-titik hujan yang menghiasi kaca jedela kamarku. Secangkir coklat panas menemaniku dengan lagu Rain dari BTS mengalun di seluruh penjuru kamar. Menciptakan suasana tenang bagiku. Aku sedikit meniup secangkir coklat panas ini, sebelum aku menyruputnya sedikit demi sedikit.
Kembali terlintas di kepalaku, bagaimana cara Jimin menyelamatkanku dari guyuran hujan dan mengobati luka kecil di kakiku. Wajahnya teduh menenangkan, dan senyumnya mampu membuat gadis manapun menjadi jelly saat itu juga.
Aku meletakkan secangkir coklat panas yang aku minum di nakas. Lalu bangkit mengambil beberapa photocard Jimin yang berada di sebuah box kecil. Aku memandangi satu persatu fotonya. seperti tak pernah bosan rasanya meski hampir setiap malam aku melakukannya.
Kedua sudut bibirku tertarik keatas saat pergerakan tanganku terhenti pada foto Jimin yang berambut pink seperti gulali.
Really, he is cute.
Ponselku bergetar menampilkan panggilan dari nomor yang tidak aku kenal.
+82456xxxx
Is Calling...
Segera aku menggeser tombol hijau yang tertera pada layar ponselku. Aku tau itu bukan nomor yang aku kenal, namun tidak ada salahnya bukan? Siapa tau saja itu adalah telfon penting.
" Yeobose..." ( Hall..)
" Ya! kenapa lama sekali menjawabnya!!!"
Kalimatku terpotong saat mendengar suara seseorang di balik telefon. Suara yang sangat aku kenali, Oh Good aku sungguh menyesal telah menerima panggilan ini.
Hhhh...
" Ada apa ? " jawabku malas.
" Aku berada di depan rumahmu keluarlah." Ucapnya lagi.
Benarkah dia berada di depan rumahku?
Untuk apa? Ck.. dasar makhluk itu.
Segera aku menuju pintu masuk rumahku dan membukanya. Dan benar saja di sana sudah ada sosok yang berdiri mengenakan pakaian serba hitam dan tidak ketinggalan pula dengan masker hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Female Dance Coach
FanfictionKarena semesta tidak pernah membutuhkan sebuah alasan untuk menciptakan pertemuan.