Haykal kembali berkata pada Arina...
" Arina, kamu bisa masak kan? "
" Alhamdullilah bisa dok. "
" Masakan kamu enak nggak? "
" Insya allah enak dok. "
" Alhamdullilah, berarti nanti saya dan anak-anak kita nggak akan kelaperan kan? "
" Iya dok. Apa...?!?! "
Ucap Arina kaget. Haykal tersenyum mendengarnya dan langsung menyodorkan sesendok nasi ke depan mulut Arina dan berkata...
" Mau saya suapin? "
" Mau dok. Apa...?!?! Disuapin...?!?! Nggak kok dok, terima kasih. "
Ucap Arina tersadar dan langsung mengambil sendok tersebut dan memakannya sendiri dengan wajah Merah merona. Haykal tersenyum melihat dan mendengarnya. Haykal pun kembali berkata...
" Arina, kamu makannya pelan-pelan nanti kamu tersedak. "
" Iya dok. "
Mereka berdua pun makan malam bersama-sama. Tidak lama kemudian suara azan terdengar. Mereka berdua ke kamar mandi, sikat gigi dan langsung mengambil air wudhu secara bergantian. Mereka berdua pun langsung kembali sholat Isya berjamaah dan mengaji bersama-sama. Saat jam 8 tepat, Arina berkata...
" Dokter, dokter pulanglah ke rumah. Nanti kedua orang tua dokter Haykal menunggu dan mengkhawatirkan dokter. "
" Nggak kok, lagian saya itu udah dewasa. Umur saya itu udah 28 tahun, tadi saya juga sudah izin sama kedua orang tua saya untuk menginap di sini. "
" Apa? Menginap di sini? Di ruang rawat inap saya ini? "
Ucap Arina kaget.
" Iya. "
" Hanya berdua saja dengan saya? "
" Iya. "
" Dokter bercanda kan? "
" Nggak. Lagian saya tahu kok keluarga kamu pasti nggak ada yang bisa menemani kamu di rumah sakit ini. Kedua mbak kamu dan kedua kakak-kakak ipar kamu kan sibuk mengurus kedua orang tua kamu dan anak-anak mereka yang masih kecil-kecil. Iya kan Arina? "
" Iya sih, tapi dokter tahu dari mana tentang keluarga saya? "
" Ya dari kamu lah, dari mana lagi. "
" Dari saya? Tapi saya tidak pernah cerita apa-apa sama dokter tentang keluarga saya. "
" Secara langsung sih iya, tapi kan saya bisa melihat dan dengar pembicaraan kamu dan keluarga kamu waktu ibu kamu di rawat di rumah sakit ini dulu. "
" Oh..."
" Jadi malam ini saya boleh kan menjaga dan menemani kamu di dalam ruang rawat inap ini? "
" Nggak boleh...!!! "
" Kenapa? "
" Kita berdua bukan mahrom
dokter. Kita berdua nggak boleh berada di dalam ruangan yang sama selama berjam-jam. "" Iya saya tahu, tapi saya nggak akan macam-macam sama kamu, Arina. Kita juga nggak cuna berdua. Sebentar lagi ada pasien lain kok di dalam ruang rawat inap ini. "
" Benarkah? "
" Iya.
Tidak lama kemudian datang 2 orang perawat bersama pasien dan keluarga pasien. Beberapa menit kemudian, kedua perawat tersebut berpamitan pada pasien baru tersebut, keluarga pasien, Arina dan Haykal. Arina dan Haykal pun langsung berkenalan dengan pasien baru dan keluarga pasien tersebut. Tidak lama kemudian Haykal tersenyum pada Arina dan bicara berbisik-bisik...
" Kenapa? Kecewa, karena ada orang lain selain kita berdua di dalam ruangan ini? "
" Apa? "
" Kecewa ya kita berdua nggak jadi berdua-duaan? "
" Apa? "
" Becanda Arina. "
![](https://img.wattpad.com/cover/200871623-288-k968346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih Imamku (1-16 End)
RomanceArina Putri: Wanita yang berusia 35 tahun dan belum menikah. Haykal Akbar : Seorang dokter, muda dan tampan.