Tidak Utuh

51 3 0
                                    

Seorang teman pernah singgah dihidupku. Dia selalu mengingatkan aku untuk tetap bersyukur. Dia sekarang sulit untuk ditemui dan sekarang kita sama-sama berada di titik penuh harap untuk meneruskan hidup di dunia karir masing-masing. Dia yang selalu ku ingat saat berdiskusi dengan tanggapannya yang bijaksana. Semoga dia sehat selalu, dan selalu bahagia. Aku ingat beberapa perkataannya kala itu..

Dariku, untuk Jingga,
Tidak Utuh

Bukankah dua kata diatas itu sudah cukup jelas
Namun, sepertinya kau terlalu rumit mempermasalahkannya
Logika dan hatimu tidak seimbang hingga berujung air mata yang terus kau tutupi dengan lima helai tisu
Bulan telah bergeser kearah selatan
Bintang semakin terang seperti bahagia diatas sana
Namun kau masih disini duduk dengan bersandar pada bahuku
Sampai kapan kau akan menutupi pilu?
Akankah kau tetap tidak bisa menerima kenyataan?
Tentu kau boleh bersedih, marah hingga kecewa
Tetapi satu hal yang perlu kau ingat
Setelah sakit akan ada sembuh
Kau sekarang sendiri, lemah selemah-lemahnya
Melebihi orang sakit yang di rawat inap
Kau retak, bagaikan gelas tidak sengaja jatuh dari meja
Perlahan retak itu melebar setiap sisinya
Hancur berkeping dan tidak ada yang ingin mengambilmu
Berharaplah agar semuanya kembali padamu
Utuh yang seutuh-utuhnya
Kembali hidup dan kembali bersinar
Karena kau sudah terlalu lama samar
Kelak aku yakin, akan ada saatnya warna-warna itu kembali
Sekali lagi, aku ingatkan boleh kau merasa sendiri
Tidak perlu terlalu berpikir bagaimana caranya utuh kembali
Bangkitlah, kau akan tau makna kehidupan yang sebenarnya itu ada setelah semuanya usai
Kau pantas untuk melanjutkan langkah
Berlari lagi mengejar impian
Menembus langit sebisa mungkin kau raih
Walaupun kau merasa sendiri
Sebenarnya tidak, yakinlah mereka selalu ada
Di belakang, tanpa kau sadari.
Berdoalah selalu untuk mereka yang sebenarnya ada
Kali ini cukup, seterusnya kau tetap bertahan.

Keutuhan layak untuk disyukuri sebelum terlambat, dan sebelum daun-daun itu gugur bukan pada musimnya.

Tidak utuh bukan berarti tidak hidup, melainkan dihidupkan dengan kehati-hatian dalam tenang.

Untuk tenang, yang dihidupkan.

SERAYA BERSUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang