Aku akan menikmati seluruh kebebasan yang datang padaku
Aku akan menjalani semua itu sesuai prinsipku
Aku akan mensyukuri kepada yang berbesar hati untuk menopangku
Aku akan tetap pada pilihanku, walaupun kau mengamuk sejadi-jadinya
Aku akan menjadi batu walaupun kau selalu mengelak
Kau membesar-besarkan kehendak hingga kepalaku hampir meledak? Aku telan.
Kau mengajak keadaan bergelut denganku? Aku bersedia.
Namun jika kau menghakimi tanpa melihat sisi yang lainnya, lalu egois pun menjadi santapanku saat itu, aku menolak.
Karena memalukan jika aku menyerah.
Pengecut sama halnya dengan kehilangan harga diri
Idealisme buruk hanya karena merasa ketakutan akan kegagalan, tanpa memperhatikan pengaruh baik terhadap yang lainnya, sama saja tidak memahami apa itu kehidupan.
Kemarin kau bilang tidak, hari ini tidak, besok tidak, lusa tidak bahkan seterusnya masih jawaban yang sama. Keterlaluan, sungguh.
Aku bukan objek dari penyesalan atas dasar kesalahan sendiri
Semua memiliki celah masing-masing setiap pengalamannya
Dengan menghargai proses seseorang yang ingin hidup baik, itulah manusia sesungguhnya
Semua akan mendapatkan keberuntungan masing-masing pada jalannya sendiri
Kau benahi saja dulu luka lama yang masih belum kering, kalau terasa perih tak usah menjerit kepada orang lain, memalukan.
Naif memang manusiawi
Kebebasan pun manusiawi
Lalu aku?Selamatkan diri mungkin jawaban atas semua yang selalu diragukan.
Untuk tenang, yang dihidupkan.