7

76 12 1
                                    

Seola menghela nafas pelan sebelum kembali memasukkan ponselnya kedalam tas tangannya itu.

Dirinya sudah menunggu selama dua jam, menolak ajakan pulang Jisoo, Nayeon bahkan Exy, bilang pada adiknya untuk tidak usah dijemput karna akan pulang bersama temannya. Iya, "teman"

Tapi Seungwoo, temannya yang ditunggunya itu sejak tadi justru tiba-tiba mengatakan tak bisa mengantarnya pulang karna ada kelas dadakan, setelah tidak bisa dihubungi karna ponselnya yang tidak aktif.

Seola tidak bisa menyalahkannya atau menuntut ini itu, karna siapa dia? Hahaha, iya siapa dia? Dua orang orang yang terjebak dalam status hubungan tidak jelas tanpa kepastian.

"Seharusnya aku memang membawa mobil sendiri hari ini dan menolak ajakan Seungwoo", dumalnya kesal.

Bus terakhir yang melewati kampusnya sudah lewat semenjak 30 menit lagi, dan jika harus memesan ojek online, tarifnya tidak akan murah karna jarak rumah dan kampusnya tidak bisa dibilang dekat.

Andaikan saja ada orang berbaik hati yang mau memberikannya tumpangan-

"Sunbae?"

-untuk pulang.

"Eh? Doyoung? Sedang apa kau disini?", tanyanya yang kemudian dirutukinya. Jelas saja Doyoung disini, wong gedung fakultas Hukum tepat bersebrangan dengan gedung fakultasnya.

"Aku? Aku baru saja selesai kelas, sunbae sendiri sedang apa disini? Bukannya Fakultas Bisnis tidak ada kelas sampai jam segini kalau hari senin?", tanya lelaki itu balik

"Ha...? Aku sedang menunggu teman yang seharusnya pulang bersamaku... Tapi tiba-tiba dia ada kelas..."

"Oh ya? Mau ngga pulang bareng? Kebetulan aku ngga ada shift jaga di cafe hari ini"

Hah? Apa apa? Gimana? Doyoung menawarkan tumpangan? Dia ngga salah dengar kan?

"Yah kalau sunbae tidak keberatan sih, soalnya kan bus terakhir sudah lewat setengah jam lalu dan daripada naik ojek online ya kan?"

Dan Seola tidak habis pikir, kenapa dari sekian banyak orang yang dia kenal atau ditemuinya, kenapa harus Doyoung yang muncul secara tak terduga di hadapannya dan menawarinya tumpangan untuk pulang?

Kebetulan macam apa lagi ini?

🌼🌼🌼

Seola duduk menopang dagu dengan kedua tangannya, melihat rintik hujan yang turun dengan begitu derasnya di luar sana. Membuatnya harus tertahan di salah satu kedai sederhana.

Dirinya memutar posisi duduknya, sekaligus memperhatikan sekeliling, menunggu Doyoung yang entah pergi kemana sampai dirinya merasakan sesuatu diatas kepalanya.

Ia menoleh, mendapati Doyoung yang sudah berdiri tepat di sebelahnya, dengan tangan kanannya yang memegang hoodie biru mudanya.

"Kamu habis darimana?"

"Meminjam handuk dari pemilik warung untuk mengeringkan kepala, agar tidak pusing nanti"

Dengan cepat tangannya dibawa menuju keatas kepalanya, mengambil benda di atas kepalanya itu, yang ternyata sebuah handuk putih kering. Dirinya menoleh kearah Doyoung meminta penjelasan, lelaki itu hanya mengatakan untuk segera mengeringkan rambutnya.

"Oh iya ini sunbae, hoodie-ku belum terlalu basah, lumayan untuk menghangatkan tubuh"

"Eh? Lalu kau sendiri bagaimana?"

"Santuy gausah khawatir, aku baik-baik saja, lagipula aku juga tidak tega membiarkan perempuan kedinginan"

"Hoo... Sang namja", ledek Seola seraya menerima hoodie biru muda tersebut

Dikenakannya hoodie kebesaran itu, membuatnya berakhir tenggelam di dalam hoodie tersebut.

Seola tidak tahu, kalau ternyata bahu Doyoung sebesar ini, tangannya saja sampai tidak kelihatan.

Ia dapat menghirup aroma samar-sama parfum lelaki itu yang masih menempel disana, aroma hutan cendana yang tercampur dengan bau keringat dan air hujan, Seola tidak dapat mendeskripsikannya, tetapi dia menyukainya aroma tersebut, sangat menyukainya

Rasanya nyaman sekali

"Maaf ya sunbae..."

"Maaf? Maaf untuk?", tanyanya tak mengerti

"Membuat sunbae tertahan disini bersamaku karna hujan"

Seola terkekeh, hanya karna itu? Lucu sekali Doyoung ini, ia menyuruh lelaki itu untuk duduk di sebelahnya daripada berdiri seperti itu.

"Aku kira kenapa, aku tidak masalah dengan ini semua, seharusnya aku yang minta maaf karna merepotkanmu, tanpamu mungkin aku akan terjebak hujan di kampus", jelasnya dengan seutas senyum, membuat Doyoung ikut tersenyum

Pada akhirnya Seola dan Doyoung berakhir di salah satu kedai mie ayam yang mereka temui secara tak sengaja sebagai tempat berteduh.

Berbincang sambil menyantap semangkuk mie ayam dan juga teh hangat, yang memang sangat endeus dimakan di kala hujan seperti ini.

Berbincang sambil menyantap semangkuk mie ayam dan juga teh hangat, yang memang sangat endeus dimakan di kala hujan seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(enak kan mie ayamnya? Yeu dibilangin ngga percaya)

(enak kan mie ayamnya? Yeu dibilangin ngga percaya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang