Biasanya, para mahasiswa akan dipenuhi dengan beragam kegiatan memasuki pekan awal perkuliahan mereka, terutama pada tahun ajaran baru.
Mulai dari kegiatan orientasi untuk para maba, UKM, organisasi, hingga persiapan KKN bagi para mahasiswa di semester tertentu.
Begitu pula dengan Seola, memasuki semester ketiganya ini, dia lebih banyak disibukkan dengan kegiatan diluar kelas, seperti sekarang, dia dan teman-teman UKM-nya sekarang, yang sedang dalam tahap persiapan malam festival UKM Kesenian.
"Hah? Apa ini?", tanya Seola seraya menerima selembaran kertas pemberian Taeyong.
Iya membaca sekilas isinya tersebut, formulir pendaftaran audisi malam festival UKM Seni. Matanya bergerak mebaca setiap baris kata disana, sampai kedua matanya yang telah bulat itu membola sempurna membaca nama yang tertera disana.
Kim Doyoung, Fakultas Hukum.
"Tapi Taeyong, pendaftarannya sudah ditutup sejak kemarin..."
"Aku tau, itu bukan Doyoung yang memberikannya, ini rekomendasi dari Taeil—ah, tidak, lebih tepatnya dari UKM Musik sendiri"
Seola semakin bingung, mengerti akan raut kebingungan gadis tersebut Taeyong menjelaskan bahwa sejak awal mereka—dari UKM Musik sudah meminta Doyoung untuk mendaftar tetapi lelaki itu tidak berminat sama sekali.
"Aku, Taeil, dan Wendy yang satu SMA dengannya tau kalau Doyoung benar-benar berbakat pun sepakat untuk 'mendaftarkannya' bukan untuk diaudisi, tetapi rekomendasi dari anak-anak UKM musik sendiri"
"Nanti kalian sendiri yang menilainya, kalau memang kalian tidak suka dengan suaranya ya dia bakal gugur sama seperti anak-anak lain yang audisi", terangnya.
Seola mengangguk paham
"Oke, aku akan menyerahkan ini ke juri, kapan dia datang audisi?"
"Nanti, setelah kelasnya selesai, tenang aja, untuk Doyoung biar aku sama anak-anak musik yang ngurus"
Seola kembali memgangguk, lelaki itu memukul pundaknya sedikit keras membuat Seola memgaduh tak terima, Taeyong langsung lari begitu saja saat Seola hendak membalas lelaki itu, dasar Taeyong, selalu menyebalkan.
🌼🌼🌼
Kedua manik bulat Seola seketika memfokuskan atensinya pada sosok yang baru saja memasuki aula kesenian bersama Taeyong itu.
Siapa lagi kalau bukan Kim Doyoung.
Lelaki itu sepertinya juga tidak sadar kehadirannya, sendari tadi ia terlihat menyapa Taeil dan juga Wendy, dan interaksi mereka begitu akrab satu sama lain.
Saat dirinya diam-diam memperhatikan sosok Doyoung, matanya tak sengaja tepat menatap mata bulat lelaki itu, sebuah kontak mata singkat yang mana Doyoung tersenyum kearahnya, ia hanya bisa berpura-pura tidak melihatnya.
Kalian tau, sebuah perasaan aneh, dimana kalian tidak mempunyai perasaan lebih kepada orang itu, tapi kehadirannya sejak awal sukses membuat kalian berdebar ataupun gugup?
Yah, seperti itu lah kala Seola tiap kali dirinya melihat lelaki itu.
(Gatau, aku suka aja karakterisasi Doyoung disini, tengil banget)
🌼🌼🌼
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia
General FictionHe change my way think about love and relationship works