Bab 2

108 4 0
                                    

" Awak ? "

" Cik ? "

Emir hanya lihat saja gadis itu untuk berdiri . Nak tolong tak bole . Haram nk pegang .

" Hey ! Encik ni kalau jalan tak bole ke slow ii ? Masjid ni tak lari pun la . Ni sampai langgar saya pulak tu " mulut kecik gadis didepan ku bising dengan bebelan dia .

" Er maafkan saya Cik , saya memang tak prasan ada orang depan saya . Lagi pun saya nak cepat . Maaf " aku sekali lagi menuturkan kata maaf kepada gadis ini

Gadis itu melihat aku dengan pandangan yang geram , lalu angkat kaki masuk ke dalam masjid . Tak sangka jumpa dia lagi . Muka dia , sama seperti gadis aku dulu . Ya aku rindu .

Sebelum sempat aku mendirikan solat , terselit dalam hati aku berdoa . Ya allah , kau pertemukan lah aku dengan gadis yang selama ini aku cinta . Aku berserah

- - - - -

" Woi Dayah ! Kau termenung apa ha ? " Asha melabuhkan diri disebelah aku menonton tv

Aku berpaling kepada Asha . Diam

" Kau ni okay tak Dayah ? Aku balik tadi kau diam je ? Apahal ? Ada org kacau kau ke ? "

Satu keluhan berat aku lepaskan dan mula bicara . " Aku takut sha , aku takut " mata aku merah . Jantung berdegup laju .

" Hey hey kau kenapa ni . Story dekat aku " asha pegang bahu aku dan pusing kan menghadap diri nya

" Bertahun sha , bertahun hati aku tak pernah rasa macam ni . Sejak aku jumpa dia . Aku tak tau . Aku tak kenal dia siapa . Tapi kenapa hati aku macam ni sha "

" Shh shh rilek dayah . Aku ad gn kau . Dont worry , Allah alwys with you . Maybe da sampai waktu nya kau buka pintu hati kau untuk org lain "

Disaat itu aku sedar , mungkin aku patut . Tapi aku takut . Takut dipermainkan . Dan aku penat . Penat jadi bodoh dan dipergunakan orang .

- - - - -

Jauh disudut hati seorang jejaka ini , tersimpan elok nama gadis nya itu . Masih sayang , tapi hampa . Sayang nya tidak tahu oleh gadis itu . Dibiarkan berlalu bertahun . Perasaan itu tidak hilang . Ingin saja diluahkan . Pasti ada halangan

Namun otak kembali berfikir . Adakah dia gadis yang selama ini dia sayang dan cinta ? Atau muka saja sama ? Mana mungkin gadis itu kenal dengan aku , aku tidak dikenalinya .

" Emir " sayup sayup nama nya diseru oleh orang tuanya .

" Ye mama ? Why tak tido lagi ? " dilihat mama nya masih berjaga .

Puan Siti duduk di meja makan berhadapan dengan Emir . Ditenung wajah anak lelaki nya itu . Ada masalah mungkin

" Emir okay ke ? Hari ni class macam mana ? Student sume okay ? "

Aku senyum segaris , " Okay je mama . Lagi pun Harith mengajar kt situ jugak . Jadi takde lah Emir sorang "

" Bagus la kalau macam tu . Mama nak anak mama ni jadi lecturer yang tegas . Mama tau anak mama handsome . Tipu sangat kalau takde yg cuba mengorat kan "

Ceh tekaan mama betul . Memang ada pun student yang cuba mengorat nya tadi . Tapi diendah kan .

" Okay la , mama nak masuk tido . Emir tido la ea . Jangan lambat . Kang esok lewat "
Aku hanya senyum melihat mama naik masuk tido . Hati masih gelisah . Dibuang nya persaan itu . Haih la hati

- - - - -

" DAYAH ! WOI DAYAH ! PALLI JUSEYO ! DA LAMBAT NI WOI " Asha memekik di luar rumah memanggil aku . Ha kan da keluar bahasa korea dia

Cinta Hati Crush Where stories live. Discover now