3. Sangat butuh Ruang.

76 8 19
                                    


Kalau lihat langit yang kelabunya lembut sekali, ditambah angin dan kawanan awan yang kian menjauh, berpindah mencari lokasi mana yang akan ia sirami hujan, Yara boleh ambil napas lega sejenak.

Ya, sejenak.

Benar—benar sejenak.

Nyatanya, sedetik setelah kotak martabak manis di pangkuannya kosong, Yara mengeram lagi. Giginya bergerit saling beradu, sedangkan rambut terburai dibawa angin.

Senjanya kacau.

Kendati si puppy yang menggonggong berisik sudah di gusur oleh Taehyung, Yara masih merasa jengkel.

“Pokoknya abis gajian bulan depan gue langsung undurin diri.” ujarnya menggebu-gebu, sepatu putih kesayangan ia lempar hingga hampir masuk ke kolam ikan di gazebo rumah Taehyung.

“Bosen, ngadu ke gue mulu. Sampai penging kuping gue denger nama bos Lo—siapa itu? Yogi? Yungi? Yupi?” Taehyung menyeruput sirup marjan rasa melon yang beberapa menit lalu ia buat sendiri.

Langsung dari pohon melonnya.

“Yoongi.”

“Ya, itulah pokoknya.”

Yara lempar tas kuningnya menghantam rumput taman. Tenang, rumputnya bersih kok, setiap hari di mandikan Taehyung.

Di siram maksudnya.

“Tet, Lo harus ketemu sama dia, tonjokin hidung dia sampai rata, demi gue Tet!”

“Sorry, gue cinta perdamaian.”

“Taik!”

Sedetik dari itu, ponsel Yara berdering nyaring, firasat sudah gak enak. Yara paksa Taehyung yang angkat panggilan.

“Oh, Hallo? Iya? Ini yang namanya Yupi? Eh—Yoongi?”

Yara sudah sembunyi saja di belakang pohon mangga terdekat, padahal buat apa sembunyi kampret! Yoongi cuma nelpon!

“Kok tau kalau nama saya Taehyung?”

“—bilang gue gak ada, terserah alasan apa, boker kek, meninggal kek. Serah lu!”

Yara berbisik dari jauh, tangannya bergerak heboh seiring gerakan bibirnya yang gak kalah heboh berucap tanpa suara.

Kebangetan banget perasaan. Taehyung malas mau nanggapi, dia kenal Yara sudah lama, jadi sudah tau betul temannya itu seperti apa. kekanakan.

Baru di tegur dua kali saja sudah benci sampai keubun—ubun. Ya kalau kerja sama orang kan harus tahan berada di bawah tekanan, Yara saja yang cengeng! Dasar lemah! Begitu pikirnya.

Jadi dia cuek saja, tapi masih terheran—heran sama Yoongi a.k.a Bos besarnya Yara, kok bisa tau nama dia?

“Ini Taehyung anaknya tante Krisdayanti bukan?”

ANJER INI ORANG SIAPA SIH?!
Seram gaez, kok bener gitu tebakannya😭

“Iya?”

Yara di balik pohon udah ketar—ketir, dia pandangi wajah sahabatnya yang kian tegang, agak jengkel juga kenapa Taehyung lama banget telponannya.

Tapi langsung ingin tenggelam saja rasanya saat Taehyung mengendurkan air wajahnya sambil berucap Begiiiiitu cerianya.

“Oh! Ini bang Yoongi anaknya Om Anang?”
























Tamat riwayat gue:( —Tiara Andini

Sorry, Sir!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang