Yara sedang melipat sajadah saat mama tiba-tiba menerobos masuk kamarnya. Sambil melempar Lily yang otomatis melompat kepangkuan Yara untuk mencari gelungan nyaman yang baru.
“Doa apa tadi kamu?”
“Hah?”
Mama pindah duduk di tepi tempat tidur Yara, sedangkan penghuni kamar sibuk kerutkan jidat saking gak pahamnya.
“Doa di jodohkan sama cowok tadi gak?”
“Amit-amit, Ma. Ya ampun, pait! pait! pait!”
Yakali, Human penyimpan dendam mendalam seperti Yara minta di jodohkan sama orang rusuh seperti Yoongi. Yara ketuk jidat dan lantai secara bergantian sambil mengulang kata “Pahit!” gak henti-henti.
“Ya enggaklah, mama kenapa sih? Ayan?”
“Semprul kamu!”
“Mama suka pak Yoongi, ya!”
Bukan pertanyaan, lebih tepatnya menuduh sih, Yara heran saja gitu kenapa mama bisa se-cerewet ini, biasanya kalem-kalem saja sama teman cowok Yara.
Btw, temen cowok Yara cuma Taehyung deh kayaknya.
Pantes mama kalem :')
“Dia punya apa sampai mama bisa suka?”
Yara pindahkan Lily ke atas kasur, dan dia bergegas ambil HP-nya buat tunjukan seberapa hebatnya Yoongi.
“Ini profilnya. Mama baca aja sendiri.”
“Kirim link aja. Nanti mama baca bareng papa.”
Loh?
Dengan begitu mama beranjak, namun sempat lontarkan kalimat yang buat Yara kelabakan bukan main.
“Dandan kamu! Yoongi mau ajak kamu kondangan jam tujuh.”
“MAMA SERIUS?!”
“Duarius, buru ya, sekarang udah setengah tujuh.”
“MAMAAAA??? MAMA JUAL YARA, YA?”
Mama gak jawab, mama sudah keluar kamar:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Sir!
Teen FictionIni jadinya kalau terlambat masuk kerja dan gak mau lihat Jam. "Gak usah lihat jam, nanti panik!" Boleh deh, siap-siap di panggil sama bos besar aja deh kalau gitu, ya? . . . [26sep-On going!]