4. Wasted

3.3K 367 83
                                    

Febian pov
"Udah siap gak?" Teriak Sacha dari luar kamar. Uh bawel banget daritadi nanya mulu.

"Iya udah" Sahut gue dan keluar dari kamar Shasenka. Sacha udah nunggu di ruang tengah sambil nonton.

"Lagian ngapain sih dandan lama-lama kan gak bakalan... Damn girl, you are kill it" Kadang gue bingung dia beneran muji apa gak sih.

"Hmm dandan amat sih" Komentar Shasenka.

"Itu tuh kakak kamu bawel, tadi mau gak dandan disuruh dandan sama dia, pas dandan diomelin karna lama" Gerutu gue ke Shasenka.

"Gue gak pernah aja gitu ke party bareng yang jelek" Sahut Sacha minta digeplak.

"Gue biar gak dandan tetep cantik kali, gue cantiknya genetik, cantik turunan" Protes gue sebel.

"Hmm berarti kalo tanjakan lo jelek lagi, yaudah yuk pergi" Ajak Sacha gak memperdulikan kekesalan gue.

"Febian, titip orang meresahkan itu yah" Pesan Clarissa sebelum kami pergi ke partynya Kristy.

Sacha masang wajah nyebelin. "Takut aku direbut orang yah"

Kalimatnya langsung dibungkam dengan cubitan mesra di perutnya. Kayanya Clarissa seriusan nyubitnya. Pake diputer kayak ngunci pintu.

Jadi partynya ada di rumah Kristy. Sacha menyetir ke alamat yang Kristy kasih ke kami. Katanya partynya jam 8 malam. Jadi disinilah kami, tepat jam 8 malam.

"Wow orang dewasa tepat waktu banget ya" Komentar Kristy ketika kami sampai.

"Lumayan rame juga yah" Sacha melihat sekeliling.

"Ayo masuk, gabung sama yang lain" Ajak Kristy.

"Agak awkward yah setelah lama gak ketemu" Bisik gue ke Sacha.

"Awkward banget mereka cuma minum es sirup, bahkan ga ada yang nyentuh soda itu, orang-orang ini peduli kesehatan" Sacha mengedarkan pandangan dengan tatap ngeri.

"Dan sebaiknya lo juga gitu" Ujar gue.

"Girl, I'm married now, sesekali having fun gak apa lah" Tukas Sacha.

"Lo baru nikah bulan lalu, kecepetan ngomong gitu" Protes gue.

"Wah kalian masih bareng yah" Sebuah suara mengalihkan kami berdua. Tiar, temen sekelas Sacha.

"Tentu aja, memangnya kami mau gimana? Musuhan?" Jawab Sacha santai sambil mengangsurkan segelas minuman ke gue.

"Hahaha lo tau lah gimana maksud gue, kata anak-anak kemaren kalian liburan ke luar negeri" Hmm rupanya Tiar tau soal rumor itu dan Sacha adalah cewek polos yang membuat orang makin curiga. Sekarang Lani salah satu anak angkatan kami gabung menyimak obrolan.

"Yeah yeah, kami pergi pas kebetulan di sana agak dingin, untung Febian emang nyuruh bawa mantel" Jelas Sacha dengan riang gembira.

"Umm cute, kalian tau kan kalo gue selalu support kalian?" Ujar Lani.

"Support?" Sacha kebingungan dan gue bingung cara jelasin ke dia, jadi gue menggandengnya menjauh setelah gue tersenyum canggung ke orang-orang yang nyimak.

"Lo sadar gak sih kalo orang-orang disini ngira lo nikahnya sama gue?" Tanya gue gemes ke Sacha setelah gue narik dia ke sudut yang lebih sepi.

"Oh? Masih ada yang ngira gitu ya?" Tanyanya polos.

"Semuaaanyaaa kaliiii" Jawab gue kesel.

"Cie beduaan mulu nih ya" Kata entah siapa itu yang pasti dulu temen Sacha sambil lewat ke lorong.

Swagger Teacher Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang