5. Grumble

3.2K 361 87
                                    

Sacha pov
"Kok lo tau rumah gue sih?" Tanya gue ke Pabe dan Elena.

"Nanya dong sama orang TU hehehe" Jawab Pabe terkekeh.

"Dia thau rumah gue jugha. Abis ini gue maw pindah rumah" Kata Elena. Wah udah pake gue aja nih bule.

"Ngomong-ngomong itu tadi sodara lo yang bukain pintu?" Tanya Pabe.

"Bukan" Jawab gue pendek karena gue bingung ngejelasinnya.

"Oh kirain, cantik banget yah" Komentar Pabe.

Obrolan kami terputus ketika Febian keluar dari kamar Shasenka dengan wajah baru bangun tidur, berantakan tapi seksi. Kedua tamu gue otomatis mengalihkan pandangan ke Febian yang bengong depan pintu kamar. Beberapa detik kemudian mereka saling tersenyum dan Febian pergi ke dapur. Pasti beliau mau nyari sumber energi.

"Itu sodara lo?" Tanya Pabe. Lagi.

"Bukan" Jawab gue. Lagi.

"Ini kost-kost'an?" Tanya Pabe.

"Bukan, ini rumah gue" Jawab gue.

"Kok banyak cewek cantik disini? Udah dua cewek lewat, dua-duanya cantiknya kelewatan" Ujar Pabe dengan wajah kagum.

"Emang gak boleh apa cewek-cewek yang cantik berkumpul di rumah yang sama?" Tanya gue balik.

Lalu Shasenka keluar dari kamarnya, juga dengan penampilan baru bangun. Kulit wajahnya yang biasanya putih, pagi ini kemerahan. Bibirnya juga merah merona biarpun tanpa lipstik dan gue yakin bau iler karena yaa Shasenka mana pernah ga ileran. Tumben banget juga hari ini orang rumah aura kecantikannya pada memancar.

"Yang ini sodara gue, kandung" Jelas gue sebelum Pabe nanya lagi.

"Gila, di sini orangnya cantik semua ya" Komentar Pabe kagum.

"Gak, shoalnya di shini sekharang ada lo. Khalo lo perghi baru khita bisha bilang begithu" Sahut Elena dingin tapi gak digubris sama Pabe. Kayaknya dia udah terbiasa dikatain gitu sama si Elena.

"Hmm kalo boleh gue mau nanya" Kata gue ke Pabe dan Elena.

"Nanya apa?" Tanya Pabe.

"Sebenernya, kalian ngapain ke sini hari libur pagi-pagi?" Tanya gue rada kesel.

"Oh iya, kita ada rapat sekitar jam 11 siang, pemberitahuannya sih tadi malem, cuman katanya lo sama Elena gak konfirmasi kehadiran, jadi gue bilang ke Iska biar gue aja yang jemput kalian"

"Lah, 40 menit lagi dong?" Tanya gue ngeliat jam.

"Iya, lo udah siap?" Tanya Pabe minta digatak.

"Yah belom lah, lo gak ada bilang daritadi" Tukas gue.

"Yaudah bhurwan" Sahut Elena.

Dengan rada kesel gue buru-buru bersiap. Begitu masuk kamar, Clarissa yang duduk di tempat tidur menatap gue tajam tapi gue abaikan aja dan gue buru-buru ngambil handuk buat mandi. Tiba-tiba Clarissa menghentikan langkah gue.

"Mau pergi yah?" Tanyanya dengan nada yang sulit gue tebak.

"Iya katanya mau ada rapat" Gue melepaskan pakaian dan melemparnya ke keranjang cucian.

Clarissa bangkit dari duduknya dan menghampiri gue. Dia melingkarkan kedua tangannya di pundak gue. Sekilas dia tersenyum, aduh imut banget. Dia mendekatkan bibirnya ke sisi kepala gue.

"Cucian masukin mesin cuci dulu baru pergi" Bisiknya dengan suara serak khasnya.

"Hhm iya iya" Sahut gue mengangkat keranjang pakaian.

Swagger Teacher Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang