Chap 3

28 1 0
                                    

🍃

"Jadi kau mau ikut denganku atau tidak?"

Suara Sehun terdengar begitu jelas.
Butuh sedikit waktu untuk berpikir, sampai akhirnya terpaksa aku memilih iya. 

Aku mengangguk pelan, menatapnya yang juga menatapku dengan ekspresi datar.

Memang memalukan aku harus mengikuti pria asing, padahal aku juga tidak begitu mengenalnya.

Mungkin bisa saja berbahaya, tapi aku tak punya pilihan. 

Aku lalu menarik koperku dengan cepat, dia juga melanjutkan langkah sementara ada  aku yang mengekor dibelakangnya.

--

Seoul

Jadi ini yang namanya Seoul. Ya Allah, selama ini aku hanya melihatnya di drakor, bagus sih. Apalagi dapat ku tebak saat ini musim semi.

Cantik, aku menikmati daun-daun yang tumbuh segar disepanjang jalanan. Andai aku bisa merasakannya dengan sahabatku Fara, dia pasti exited karena gadis itu kpopers berat dan ingin sekali ke Korea.

Mataku masih sibuk menatap jendela mobil disampingku, melihat lihat suasana baru.

Keadaan di mobil hening. Pak Jumyon, yang ku tahu dari Sehun namanya, nampak focus menyetir.

Lalu aku menoleh ke sampingku, melirik laki-laki yang mau membantuku.

Tenang sekali, ia nampak hanyut dalam bukunya.

"Kau suka novel? " tanyaku memecah keheningan.
Ku lihat pak jumyon sempat melirik kami dari spion depan.

Sehun tidak menoleh,

"Tidak" jawabnya singkat.

Aku tidak percaya,

"Jelas jelas kau membacanya, bahkan dari pesawat sampai sekarang kau masih betah membacanya"

Sehun tak dapat mengelak,

"Iya aku suka, tapi tidak semua novel, aku hanya membaca novel atau buku tertentu saja" katanya menjelaskan

Aku tertawa. Entah mengapa aku bisa tertawa  mendengarnya dan  aku sadar bahwa ini pertama kalinya aku tertawa setelah menangis lama.

Sehun menyerngitkan dahi dan memasang wajah heran. Menatapku tak suka

"Kenapa tertawa?  ada yang lucu? " tanyanya bingung

"Aneh... Jarang sekali ada laki laki penyuka novel hahaha"

Tawaku terdengar lepas

"Memang hanya perempuan yang suka novel dan pantas untuk membacanya " katanya kesal

Aku masih sedikit tertawa melihat wajah nya itu,  hahaha

“Kau tahu, novel ini bagus sekali. Sekali kali bacalah, kau pasti suka”

Aku menyerngit saat sehun menunjukkan novel ber-cover hijau tua itu padaku.

 
“Dalam novel ini ada banyak Quotes Imam Syafii yang menginspirasi”

Aku terdiam mendengarnya bercerita,

“salah satunya, Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya orang dapat menghalau segala rintangan.... jadi jangan pernah takut menghadapi masalah , sabar kuncinya” jelasnya

Ia membalik kertas novelnya lagi

Alangkah baiknya jika engkau bersikap manis, meski hidup itu sendiri pahit

Sky Moment ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang