Waktu tak pernah meninggalkanku, mungkin aku yang meninggalkannya. Tapi, kepada waktu, apakah kau akan terus membuat europhia-ku berantakan?
Tidak waktu! Aku tak ingin masa remajaku selalu seperti karnaval yang ketika berada diatas, sangat tinggi. D...
My playlist 🎶Boyfriend-Ariana Grande ft Social House
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Aku mohon kasih aku kesempatan lagi, Coine" ujar lelaki berlutut dihadapannya ditengah lapangan futsal SMA Gemilang.
"Cih, lo tau diri harusnya. Lo itu korban gue yang entah ke berapa, man" ucap Coine dengan senyum miring disertai kibasan dikakinya.
Coine Mckenzie. gadis angkuh, keras kepala penuh kesombongan. Seolah sifat itu yang sangat dikenal oleh semua orang.
Anggun? Tidak. Kata itu bahkan tak pantas untuknya hanya kata bar-bar saja yang cukup menggambarkan seorang Coine.
Sombong dan tajam dalam berbicara adalah khasnya. Tak ingin dipandang lemah adalah jalan hidupnya. Pemberontak dan troublemaker adalah julukannya. Seolah semua kata-kata buruk adalah penggambaran seorang Coine sang Lady Red.
Sosok boy killer seolah mengalir dalam nadinya. Melihat para laki-laki berlutut dihadapannya dengah bersimbah air mata adalah kebahagiannya.
Ia berbalik meninggalkan lapangan futsal yang sudah ramai banyak orang. Melangkah tanpa menghilangkan senyum miringnya dan seolah tuli pada lelaki yang baru saja ia buat menangis.
"Seandainya Tuhan mutusin sebuah karma buat lo. Gue rela kok, gue yang jadi utusannya. But this is sweetie karma¹" ucap lelaki tegap berhasil membuah langkah Coine terhenti.
(¹ Ini adalah karma yang manis)
"Merci¹. My karma is not your business², monsieur³" jawab Coine tanpa berbalik dan menyambung langkahnya yang terhenti.
(¹Merci: Terimakasih, ²My karma is not your business: Karmaku bukan urusanmu, ³monsieur: Tuan)
"Oh god! This is really Lady Red¹" decak kagum lelaki itu, melihat punggung Coine yang menghilang diantara jarak.
"You're in my area Lady Red²"
(¹ Oh tuhan itu benar, Lady Red. ² Kamu ada diwilayah saya, Lady Red)
***
"Jadi! Kamu sudah menghempaskan Adlan, Coine!. Mengapa kamu jadi seperti ini, girl. Where is Coine my bestie? Oh my gosh, you're not my Coine!¹" pekik gadis pendek itu.
(¹ Dimana sahabatku Coine? Oh my gosh, kamu bukan Coineku!)
Coine berdecak kesal, "Sure. I'm not Coine your bestie but I'm Lady Red, Ms. Oxavi Adyaksa²"
"Hey Lady Red. Where is you heart and brain? In your bag?³ Cih, jangan menggali kuburanmu sendiri, Coine!"
(²Benar. Aku bukan Coine sahabatmu karena aku Lady Red, nona Oxavi Adyaksa. ³Hai Lady Red. Dimana hati dan otakmu? Didalam tasmu?)
