6. RHAESKA

6 3 0
                                    

Love is COLOUR series

My playlist
🎶Breathe-Lee Hi
<Indo vers> by Claudia Antonius

My playlist🎶Breathe-Lee Hi<Indo vers> by Claudia Antonius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ia terpaku menatap lelaki bertudung hitam itu dengan pandangan membingung bisu.

"Kamu siapa?" tanya perempuan itu.

"You angel, Rhaeska" jawab lelaki bertudung hitam dengan nada rendah.

"My angel? Kamu mimpi?!" sentak Rhaeska perempuan itu.

Lelaki bertudung hitam menatap Rhaeska tanpa ekspresi. Tangannya bergerak membuka tudung hitamnya. Sesaat setelah dibuka tudung hitam itu Rhaeska terpaku. Mata hitam legam sama seperti rambutnya, tak lupa wajah pucatnya tak mengurangi wajah adonis nya.

"Kita memang berada didalam mimpi, Rhaeska" ucap lelaki itu kian membuatnya merinding. Menoleh ke segala penjuru, berusaha mencari tempat menghindar. Namun, semuanya adalah ruangan hitam tanpa berujung.

Rhaeska menatap lelaki itu dengan tatapan takut. Sungguh apakah benar ia didalam mimpi? Tapi, ini mimpi siapa? Mengapa terasa nyata? Rhaeska terus bertanya-tanya, wajah gelisahnya kian meluruh ke dalam wajahnya.

"Kamu tidak perlu takut, Rhaeska. Aku hanya ingin memberi tahumu. Bahwa penderitaanmu akan berakhir"

Seketika cahaya putih kian menebal dan menghilangkan sosok lelaki itu serta mengeluarkan Rhaeska dari ruangan hitam tak berujung.

***

"Pokoknya selama Papa kamu pergi. Jangan pernah nginjakin kaki di dapur apalagi makan dimeja makan!" seru perempuan gembul dengan gincu merah itu.

Rhaeska menghela nafas, melanjutkan kegiatan mengepelnya. Berusaha menyelesaikan pekerjaannya itu dengan cepat. Tangannya terus mengelap lantai tanpa berhenti.

"Yosh, akhirnya selesai" ucap lirih Rhaeska menatap lantai keramik itu.

"Kata siapa udah selesai, hah?!" seru Andine, Kakak perempuannya.

"Tapi kata mam—"

"Kata mama? Apa kata gue juga kata mama, bodoh!" Andine tertawa sinis. Tangannya bergerak melemparkan beberapa baju.

"Setrikain, awas sampe rusak! Satu kesalahan, satu tamparan!"

Rhaeska menunduk berusaha menahan air matanya yang semakin mantap meluruh. Hatinya kian berperang untuk bertahan dan meninggalkan. Pasalnya, hampir seumur hidupnya tak pernah sekalipun behagia didalam keluarganya. Ia bukan anak tiri dan tidak seharuskan ia ditirikan seperti ini.

Mamanya yang membencinya dan Kakaknya —Andine membencinya. Dan Papanya yang sangat menyayangi keduanya. Membuat ia tak tega untuk memberi tahu kenyataan ini.

UP&DOWN (ANTOLOGI CERPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang