FROM Love series
My playlist
🎶Don't Be A Fool-Shawn Mendes***
"Cesia! Kamu ingin pulang?" ujar Dime menatap Cesia yang hanya terdiam bisu.
Memang sudah biasa, Cesia yang dingin seolah ia tak ada. Dime menghela nafas, melihat tunangannya yang sendari tadi hanya diam menatap danau biru tanpa ekspresi.
"Cesia?" panggil Dime berulang.
Cesia menoleh dengan pandangan kesal, menatap Dime tajam. "Tidak usah mengangguku! Aku ingin menunggu Harris!" sentak Cesia tajam.
Dime menghela nafas ia tahu bahwa Harris tidak akan datang. "Kalau aku bilang Harris tidak datang kamu percaya?" tanya Dime menatap Cesia.
Cesia menoleh menatap tajam Dime, "Untuk apa aku percaya dari lelaki cupu? Cih, menjijikan!" sentak Cesia.
Sekali lagi Dime menghela nafas, mendudukan diri disebelah Cesia. "Harris pergi bersama perempuan" ucap Dime menatap danau biru itu.
Cesia terdiam mencoba menghilangkan suara Dime tentang Harris. "Harris tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu!" tekan Cesia menatap tajam Dime.
Sebenarnya dalan lubuk Cesia ia mulai meragukan Harris akan datang. Tetapi cinta dan rasa percayanya melebihi apapun dari apapun.
Mereka terpaku menatap danau biru yang tenang. Membisu diam tanpa membicarakan apapun. Dime mengerti cinta Cesia untuk Harris bukan sesuatu yang kecil. Seringkali Dime berusaha menyangkal bahwa Cesia tidak mencintai Harris dan hanya sekedar menyukai.
Dan seringkali juga ia harus mencari alasan yang tepat disaat Cesia bahagia bersama Harris. Hatinya pun turut tertekan dengan kebersamaan Cesia dan Harris.
Memaksa kedua orang tuanya untuk mengadakan pertunangan lebih cepat. Masih tidak bisa membuat Cesia berbalik ke arahnya. Dime menghela nafas bangkit dari duduk. Mulai melangkah pergi, memberhentikan langkahnya dan menoleh ke arah Cesia yang tetap menatap danau biru.
"Aku tahu hatimu terikat dengan Harris. Aku sadar itu, jika suatu saat kamu menemui fakta menyakitkan. Aku selalu disampingmu Cesia" Cesia menoleh menatap Dime.
Cesia terkekeh sarkas, "Aku lebih dari yakin bahwa Harris tidak akan menyakitiku, Dime. Maka dari itu, pikirkan bagaimana cara kamu menghentikan perjodongan terkutuk ini"
Dime tersenyum, "Aku selalu disini, Cesia" kembali berbalik dan melanjutkan langkah yang sempat terhenti.
***
"Bagaimana kamu bahagia?" tanya lelaki paruh baya.
Dime menoleh, tersenyum menatap ayahnya yang merakulnya. "Rasanya aku baru menyadari satu hal"
KAMU SEDANG MEMBACA
UP&DOWN (ANTOLOGI CERPEN)
ContoWaktu tak pernah meninggalkanku, mungkin aku yang meninggalkannya. Tapi, kepada waktu, apakah kau akan terus membuat europhia-ku berantakan? Tidak waktu! Aku tak ingin masa remajaku selalu seperti karnaval yang ketika berada diatas, sangat tinggi. D...