Vol 01.3 - kesialan yang manis

1.4K 192 14
                                    

Hari ini merupakan hari tersial bagi lisa. Kemarin, karna terlalu asik main ML dia sampai lupa kewajibannya sebagai murid untuk belajar dan mengerjakan tugasnya.
Dan sekarang, bu suzy selaku guru matematika yang dikenal dengan sikap galaknya melebihi siapa pun dimuka bumi ini menyuruh lisa untuk hormat di depan tiang bendera sampai bel istirahat berbunyi sebagai hukumannya.

Lisa sangat membenci hukuman. Baginya hukuman itu tak ada manfaatnya sama sekali, malah itu hanya menguras tenaga.

Sebagai murid yang masih taat dengan peraturan sekolah, lisa mengikuti perintah bu suzy. dia berdiri tegak dan hormat pada bendera.

Lisa menggerutu kesialannya karena cuaca hari ini tidak mendukung padahal kemarin-kemarin cuaca mendung tapi lihat hari ini matahari memancar dengan ganasnya membuat keringat lisa bercucuran di tubuhnya.
Kembali mengumpat kesialannya, ketika si calon doi malah lewat di koridor.

Lisa menebak, Jennie keluar dari kelas karena izin ke toilet. Dia berharap Jennie tidak melihatnya soalnya sekarang ia terlihat konyol di depan tiang bendera.

Dan detik kemudian Lisa membuang napas lega saat, Si gadis pujaan-nya itu melewatinya tanpa sadar.

Keadaan Lisa sekarang terlihat sangat buruk. Rambutnya berantakan, wajahnya dibanjiri oleh keringat yang terus bermunculan belum lagi keteknya basah ugh.. Itu akan sangat memalukan kalau sampai jennie melihat keberadaannya sekarang.

Namun rupanya hari ini memang akan menjadi hari kesialan Lisa sepanjang hari. Soalnya sekarang ia mendengar seseorang menegurnya dari sisi kanan dan Lisa mengenal pemilik suara itu.

"Lisa! "

"Eh.. Eh.. Hello my jen"  Lisa menurunkan tangannya agar tak terlihat konyol dihadapan doi. Lisa berpikir bagaimana bisa jennie berada disini padahal tadi jelas-jelas gadis itu melewatinya.

"Lu...Ngapain disini?" Tanya jennie dengan wajah bingung seraya memperhatikan tubuh lisa. "Nggak masuk kelas? " Sambung jennie menyimpan kedua tangannya di pinggang.

"Perasaan bu suzy ngomongnya kenceng banget, deh.. Ini si doi bego atau emang lupa sih" Batin lisa menatap heran jennie.

"Gue dihukum karna nggak ngerjain PR"

Jennie nampak berpikir sebentar lalu tertawa setelahnya. "Oh ia gue ingat. Hahaha... Muka lu tegang banget tadi" Jennie tertawa sambil menampar lengan lisa.

Lisa tersenyum kecil, ternyata si doi lupa namun detik kemudian senyum lisa luntur saat tau jennie malah mengingat hal yang memalukan seperti itu.

"My jen, temanin gue ya" Mohon lisa seraya menempelkan kedua tangannya sebagai simbol permohonan. "Gue ingin istirahat, capek di suruh hormat terus kalau ke kantin sendiri mah gue kesepian" Mohon lisa dengan raut wajah menyedihkan.

Jennie memutar bola mata malas. "Bisa mampus gue kalau bu suzy lihat gue bolos pelajaran"

"Nggak kok ... nanti kita ngumpet aja. Kalau bu suzy tanya lu kenapa ke toiletnya lama jawab aja lu lagi sakit perut"

Jennie kembali tertawa sambil menggeleng kepala mendengar penuturan gadis yang di bucinin oleh beberapa murid di sekolahnya.

Mengambil kesempatan. Lisa berpikir keras mencari alasan apa yang ia akan berikan pada gadis pujaannya  yang masih setia tertawa itu.

"Gue traktir lu di kantin pas istirahat nanti, terserah lu mau makan apa. Nanti gue bayarin" Tawar lisa dengan satu tarikan napas.

Berhenti dengan tawanya, jennie tersenyum lalu menganggukan kepala.

"Yess.. " Batin Lisa memekik.

"Oke,  tapi awas aja kalau lu kabur pas istirahat". Ancam jennie seraya melipat kedua tangannya di dada dan tak lupa juga mata kucingnya menatap tajam ke arah lisa.

Evidence loVe | Jenlisa ] End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang